Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasukan Ukraina Bakar Jasad Tentara untuk Hindari Membayar Keluarganya



loading…

Prajurit Ivan Kuts, lahir tahun 1996, seorang inspektur di Dinas Perbatasan Ukraina. Foto/sputnik

KIEV – Otoritas Ukraina membakar jenazah prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menghindari membayar keluarga mereka, menurut seorang penjaga perbatasan Ukraina yang ditangkap pasukan Rusia.

Tawanan perang itu menjelaskan, jumlah korban tewas sangat tinggi sehingga krematorium lokal di Kharkov pun tidak memiliki kapasitas yang cukup, sehingga unit kremasi bergerak telah dibawa ke kota tersebut.

“Sekelompok 6 petugas Dinas Perbatasan Negara Ukraina menyerahkan diri kepada Rusia pada tanggal 6 Januari 2025 di perbatasan antara wilayah Belgorod dan Kharkov,” ungkap sumber di dinas keamanan Rusia mengatakan kepada Sputnik.

Di antara para tawanan tersebut adalah Prajurit Ivan Kuts, lahir tahun 1996, seorang inspektur di Dinas Perbatasan Ukraina.

“Banyak sekali yang terluka, bahkan lebih banyak lagi yang tewas. Krematorium stasioner di Kharkov tidak mampu menampung, jadi mereka membawa krematorium bergerak. Mereka membakar mayat untuk menghindari membayar kompensasi kepada keluarga korban tewas,” ujar Kuts.

“Mereka juga membakar tentara bayaran asing untuk menyembunyikan keberadaan kontingen mereka di Ukraina,” papar dia.

Kementerian Pertahanan Rusia secara konsisten menegaskan rezim Kiev mempekerjakan tentara bayaran asing sebagai sumber daya yang dapat dibuang.

Militer Rusia bersumpah untuk terus membasmi tentara bayaran asing di seluruh Ukraina.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *