Pasifik Jadi Medan Adu Kuat Kapal Induk AS dan China, Ini Titik Lokasinya


loading…

USS Carl Vinson, salah satu dari 4 kapal induk AS yang unjuk kekuatan di Samudra Pasifik. Dua kapal induk China juga melakukan hal serupa. Foto/US Air Force/Staff Sgt. Tiffany A. Emery

JAKARTA – Empat kapal induk Amerika Serikat (AS)—semuanya kelas Nimitz bertenaga nuklir dan berbobot 100.000 ton—dan dua kapal induk China sedang berlayar unjuk kekuatan di Samudra Pasifik minggu ini.

Salah satu kapal induk China, yang terbaru dan tercanggih dalam armada Beijing, sedang melakukan uji coba laut di perairan pesisir China. Kapal lainnya beroperasi di luar rangkaian pulau pertama di perairan internasional dekat sekutu AS; Jepang dan Filipina.

Kapal induk merupakan platform utama yang digunakan oleh negara-negara kuat untuk memproyeksikan kekuatan laut guna mendukung kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri di kawasan terdekat dan sekitarnya.

AS memiliki kapal induk terbanyak di dunia dengan 11 kapal yang beroperasi, dan China berada di peringkat kedua dengan tiga kapal induk yang diluncurkan.

Bulan ini, Italia (anggota NATO) mengerahkan salah satu kapal induknya ke Australia utara untuk latihan militer. Kapal tersebut dijadwalkan mengunjungi Jepang dan Filipina sebagai bagian dari kunjungan langkanya ke wilayah tersebut.

Pada Kamis (18/7/2024), lokasi setidaknya sembilan kapal tersedia untuk umum melalui pengungkapan militer atau citra satelit sumber terbuka.

Pasifik Jadi Medan Adu Kuat Kapal Induk AS dan China, Ini Titik Lokasinya

Foto/Newsweek

Kapal Induk AS

1. USS Carl Vinson (Samudra Pasifik Tengah)

Foto-foto yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan AS menunjukkan USS Carl Vinson meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor di Hawaii untuk latihan dua tahunan Lingkar Pasifik (RIMPAC). Latihan itu sedang berlangsung di wilayah operasi Armada Ketiga AS.

2. USS Ronald Reagan (Samudra Pasifik Timur)

USS Ronald Reagan meninggalkan pangkalan Angkatan Laut Yokosuka di Jepang untuk terakhir kalinya pada 16 Mei, kata Pentagon.

Kapal ini melakukan kunjungan pelabuhan selama tiga hari ke Pangkalan Angkatan Laut Guam hingga 22 Juni dan terdeteksi berlayar di Samudra Pasifik Timur pada Rabu lalu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *