Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya



loading…

Parade Hari Kemenangan jadi pertaruhan besar bagi Putin. Foto/RT

MOSKOW – Hari Kemenangan, yang diperingati setiap tanggal 9 Mei di Rusia , merayakan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II atas Nazi Jerman.

Hari libur nasional ini menghormati pengorbanan tentara dan warga sipil Soviet selama apa yang oleh Joseph Stalin disebut sebagai “Perang Patriotik Raya.” Berikut ini sekilas sejarah di balik Hari Kemenangan dan bagaimana hari itu berkembang.

Menurut The New York Times, Hari Kemenangan adalah hari libur non-keagamaan terpenting di Rusia. Uni Soviet menderita 24 juta korban selama perang, termasuk tentara dan warga sipil—salah satu jumlah korban tewas tertinggi di antara negara mana pun. Bagi orang Rusia, hari libur 9 Mei melambangkan ketahanan, pengorbanan, dan patriotisme.

Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya

1. Gencatan Senjata sebagai Solusi

Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan gencatan senjata tiga hari dengan Ukraina antara tanggal 7 dan 9 Mei di sekitar perayaan Hari Kemenangan.

Gagasan itu ditolak mentah-mentah oleh Kyiv, dengan Zelenskyy menyebutnya sebagai “pertunjukan teatrikal” yang dirancang untuk meredakan isolasi internasional Rusia dan menciptakan suasana yang mendukung perayaan Hari Kemenangan di Moskow.

Zelensky dilaporkan mengatakan usulan itu bukanlah upaya serius untuk mengakhiri perang dan menegaskan kembali dukungan Ukraina untuk inisiatif yang didukung AS yang menyerukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari.

Presiden Ukraina memperingatkan bahwa sejarah pelanggaran gencatan senjata jangka pendek oleh Moskow merusak kepercayaan apa pun terhadap tawaran terbarunya. “Mereka membunuh hingga 7 (Mei), berhenti selama beberapa hari yang nyaman, lalu mulai menyerang lagi pada tanggal 11,” katanya.

2. Ukraina Sudah Lancarkan Serangan Drone

Pada hari Senin, beberapa hari sebelum parade, saat gladi bersih berlangsung di ibu kota Rusia, pihak berwenang mengatakan empat pesawat nirawak dicegat semalam saat mendekati kota.

Menurut laporan awal, tidak ada korban luka atau kerusakan akibat reruntuhan yang jatuh, kata Wali Kota Sergei Sobyanin di aplikasi perpesanan Telegram.

Ini bukan pertama kalinya pesawat nirawak Ukraina mencapai Moskow. Pada pertengahan Maret, otoritas kota melaporkan serangan pesawat nirawak terbesar dengan lebih dari 70 pesawat nirawak ditembak jatuh menurut pertahanan udara Rusia dan otoritas Moskow.

Menurut Zelensky, pesawat nirawak Ukraina sekarang dapat terbang jauh melampaui itu dan mencapai jangkauan 3.000 km.

Kyiv telah menggunakan pesawat nirawak jarak jauh untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia, menargetkan infrastruktur militer seperti lapangan udara, kilang minyak, depot, dan pusat logistik.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *