loading…
Helikopter Mi-35M Rusia menembaki posisi Ukraina di lokasi yang dirahasiakan di daerah perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia. Foto/AP
Setelah selesai, fasilitas tersebut akan menampung kontingen pasukan Jerman, sekitar 20 km (12 mil) dari perbatasan Belarusia, dekat dengan daerah kantong Rusia Kaliningrad.
Kedua negara anggota NATO tersebut menandatangani perjanjian untuk membangun pangkalan tersebut pada Desember 2023, selama pertemuan antara Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dan Menhan Lithuania saat itu, Arvydas Anusauskas.
Rencana tersebut membayangkan pengerahan permanen pertama pasukan Jerman di tanah asing sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Garnisun tersebut diharapkan mencapai kekuatan yang diproyeksikan sebesar 4.800 pasukan siap tempur dan 200 spesialis sipil, lengkap dengan persenjataan berat dan infrastruktur pendukung, pada akhir tahun 2027.
Disebut Brigade Lapis Baja ke-42 yang berat, unit tersebut akan terdiri dari tiga batalyon tempur.
Dua di antaranya hanya akan diperuntukkan bagi Jerman, dan mencakup satu batalion lapis baja dan satu batalion infanteri berat. Yang lainnya akan diperuntukkan bagi multinasional.
Saat itu, Pistorius mencirikan penempatan di masa mendatang sebagai cara bagi negaranya untuk “mengambil alih tanggung jawab kepemimpinan” dalam NATO.
Dalam posting di X pada Senin, Kementerian Pertahanan Lithuania menulis negara itu “baru saja meluncurkan proyek militer terbesarnya di Rudninkai, membangun pangkalan untuk menampung 80% brigade Jerman.”
Pesan tersebut memuji “proyek yang belum pernah terjadi sebelumnya ini” yang diklaimnya “memperkuat keamanan regional dan menegaskan kembali komitmen kami terhadap pertahanan kolektif NATO.”
Menhan Lithuania Raimundas Vaiksnoras menyatakan, “Brigade Jerman akan bekerja sebagai jaminan bagi penduduk kami dan sebagai pencegahan, untuk mengusir Rusia,” seperti dikutip Reuters.