Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum



loading…

Putra Mahkota Mohammed bin Salman tawarkan ampunan kepada para pembangkang di pengasingan. Mereka bebas pulang ke Arab Saudi tanpa dihukum apa pun. Foto/SPA

RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menawarkan ampunan kepada para pembangkang yang berada di pengasingan. Mereka sekarang bebas pulang ke kerajaan tanpa dihukum apa pun.

Tawaran amnesti itu diumumkan Kepala Badan Keamanan Negara Arab Saudi Abdulaziz Al-Howairini, dengan mengutip arahan Pangeran Mohammed bin Salman.

Berbicara di saluran MBC yang berbasis di Riyadh, Al-Howairini mengatakan amnesti tersebut berlaku bagi mereka yang “hanya disesatkan atau dieksploitasi oleh pihak-pihak jahat”.

Menurutnya, mereka tidak akan dihukum saat mereka kembali ke Arab Saudi.

“Kerajaan menyambut baik kepulangan mereka yang menyebut diri mereka sebagai oposisi di luar negeri, asalkan mereka tidak memiliki kasus pribadi yang dikenakan terhadap mereka, seperti pembunuhan, pencurian, atau kejahatan penyerangan,” kata Al-Howairini, mengacu pada tuduhan yang hanya dapat dibatalkan oleh penggugat atau keluarga korban, sebagaimana dilansir The New Arab, Selasa (4/3/2025).

Kepala keamanan tersebut mengeklaim bahwa sekitar 20 persen tahanan politik negara itu dipenjara atas permintaan kerabat mereka sendiri.

Amnesti ini menyusul pembebasan sejumlah tahanan politik, beberapa di antaranya telah ditahan selama bertahun-tahun dan menjalani hukuman puluhan tahun.

Pada bulan Januari, aktivis Mohammed al-Qahtani dan Essa al-Nukheifi dibebaskan bersyarat, diikuti oleh serangkaian amnesti pada bulan Februari.

Di antara mereka yang dibebaskan pada bulan Februari adalah influencer media sosial Mansour al-Raqiba, yang dipenjara selama 27 tahun karena mengkritik proyek “Visi 2030” negara itu, aktivis hak-hak perempuan Salma al-Shehab, yang hukumannya selama 27 tahun dikurangi, blogger Ahmed al-Budaiwi dan perawat Zeinab al-Rabea, di antara beberapa lainnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *