Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata



loading…

Serangan rudal India yang hantam wilayah Pakistan pekan lalu. PM India Narendra Modi sebut Pakistan yang memohon untuk gencatan senjata. Foto/Sky News

NEW DELHI – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan pihak Pakistan-lah yang memohon untuk gencatan senjata dengan menelepon para pemimpin dunia agar intervensi.

Itu disampaikan Modi dalam pidato Senin malam—pidato pertama sejak konflik India dan Pakistan pecah pekan lalu dan dihentikan oleh kesepakatan gencatan senjata.

Dalam pidato berdurasi 22 menit, Modi memberikan gambaran umum tentang bagaimana serangan pesawat nirawak dan rudal India melampaui apa yang dapat dibayangkan Pakistan.

Baca Juga: PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!

Menurutnya, Pakistan terkejut dan dilanda kepanikan dengan melakukan panggilan telepon panik ke seluruh dunia, meminta intervensi.

Pada akhirnya, kata Modi, dialog tingkat DGMO (direktur jenderal operasi militer) dimulai dan Pakistan meminta gencatan senjata.

“Hanya ketika Pakistan memohon kepada India dan berjanji bahwa mereka tidak akan terlibat dalam segala jenis kegiatan teror atau tindakan militer yang nekat di masa mendatang, India mempertimbangkan gencatan senjata,” katanya, seperti dikutip dari NDTV, Selasa (13/5/2025).

Dia juga menceritakan bagaimana serangan presisi dan kuat India telah membuat Pakistan sangat frustrasi, mendorong Islamabad ke dalam keputusasaan.

“Pakistan telah berencana untuk menyerang perbatasan India (seema), tetapi kami menyerang mereka di jantung (seena),” kata PM Modi saat dia menyebutkan “universitas teroris” seperti Bhawalpur dan Muridke di provinsi Punjab Pakistan.

“Serangan teroris besar di dunia, baik itu 9/11, pengeboman London Tube, atau serangan teroris besar yang telah terjadi di India dalam beberapa dekade terakhir—akarnya entah bagaimana terhubung dengan tempat persembunyian teroris ini,” paparnya.
“Dengan serangan presisinya, India tidak hanya menghancurkan infrastruktur teror Pakistan, tetapi juga menghancurkan moral mereka,” imbuh Modi.

Dalam peringatan lain kepada Islamabad dan Rawalpindi (markas besar tentara Pakistan), Modi mengatakan, “Operasi Sindoor bukan hanya sebuah operasi, tetapi perubahan doktrinal dalam kebijakan India untuk memerangi teror.”

Operasi Sindoor adalah hal yang biasa, kata PM Modi, seraya menambahkan, “India akan menyerang di mana pun basis teroris berada, dan akan melakukannya dengan tegas jika negara kita diserang.”

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *