Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya



loading…

Pakistan klaim tak ada opsi perang nuklir dengan India. Foto/X/@vladimirputiniu

ISLAMABAD – Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan bahwa opsi nuklir “tidak ada dalam rencana saat ini” tetapi jika situasinya muncul, “para pengamat” juga akan terpengaruh, saat ia berbicara tentang ketegangan militer yang sedang berlangsung dengan India.

Berbicara kepada Geo News, Asif mengatakan, “Saya memberi tahu dunia bahwa ini tidak akan terbatas pada wilayah saja; itu bisa jauh lebih luas […] kehancuran”.

“Pilihan kami sedang dikurangi mengingat situasi yang diciptakan India,” tambahnya.

Ia bersikeras bahwa tidak ada pertemuan Otoritas Komando Nasional yang diadakan.

Otoritas tersebut bertanggung jawab untuk membuat keputusan operasional tentang senjata nuklir Pakistan.

Sementara itu, Analis militer Sean Bell mengatakan bahwa Pakistan dan India “ingin tampak sangat kuat” dalam konflik tersebut, mencoba mengirim pesan kepada publik mereka bahwa mereka mengendalikan situasi.

“Oleh karena itu, terkadang laporan mereka sedikit kurang akurat dari yang kami harapkan,” kata wakil marshal udara Inggris yang sudah pensiun itu kepada Al Jazeera, merujuk pada contoh-contoh pertempuran di masa lalu.

Baca Juga: Pakistan Hancurkan Sistem Pertahanan S-400 Senilai Rp24,7 Triliun Milik India

Bell mengatakan, meskipun demikian, putaran konflik terakhir antara kedua negara tampaknya “lebih dinamis” daripada sebelumnya dengan lebih banyak senjata yang digunakan oleh kedua belah pihak untuk saling menyerang.

Ia juga menyoroti bahwa perkembangan teknologi seperti meluasnya penggunaan ponsel dan perkembangan media sosial memungkinkan dunia untuk melihat lebih banyak konflik dibandingkan dengan masa lalu.

Bell juga mengatakan bahwa tidak ada musuh bebuyutan yang ingin terlibat dalam konflik nuklir.

“Tidak akan ada pemenang dalam konflik nuklir,” tegasnya.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *