Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Otoritas Filipina dan KBRI Selamatkan 34 WNI di Asrama POGO yang Dikelola Bos China



loading…

Petugas dari Kelompok Anti-Kejahatan Siber PNP menyita komputer dan ponsel yang digunakan untuk dugaan operasi Philippine Offshore Gaming ilegal di Almanza Uno di Kota Las Pinas pada Senin malam (10/2/2025). Foto/ABS-CBN News

MANILA – Komisi Anti-Kejahatan Terorganisir Presidensial Filipina (PAOCC) menerima permintaan penyelamatan dari seorang warga negara Indonesia (WNI) yang mengatakan dia ditahan di dalam Kanlaon Tower di Baclaran, Pasay.

Komisi segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia. Dengan bantuan Kepolisian Distrik Selatan, Komisi berhasil menyelamatkan 34 WNI dari gedung tersebut.

Tiga belas (13) orang telah menyatakan keinginan mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap dua bos mereka yang berkebangsaan China yang telah ditangkap sebelum penyelamatan tersebut.

Tersangka berkebangsaan China dan WNI yang diselamatkan telah dibawa ke Fasilitas Penahanan PAOCC untuk dilakukan biometrik imigrasi.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan keterangan pers terkait Penggerebekan Perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO) di Manila tersebut.

Pada malam 13 Februari 2025 Otoritas Filipina melalui Presidential Anti-Organized Crime Commission (PAOCC) telah menggerebek Kanlaon Tower, Pasay, Metro Manila, yang menjadi tempat tinggal para pekerja di perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO).

Dalam operasi ini, telah diamankan 34 orang yang terdiri dari 30 WNI dan 4 Warga Negara Asing lainnya.

Dari 30 WNI tersebut, terdapat 8 perempuan dan 22 laki-laki. Atase Kepolisian RI di Manila juga turut serta dalam operasi tersebut.

Berdasarkan keterangan para WNI, mereka direkrut untuk bekerja sebagai online scammer di satu perusahaan.

Hingga saat ini, paspor mereka belum ditemukan di lokasi tersebut. Para WNI saat ini ditampung di fasilitas penahanan PAOCC dalam kondisi yang baik dan terpenuhi kebutuhannya.

PAOCC akan berkoordinasi dengan otoritas Imigrasi Filipina untuk penerbitan clearance dan dokumen pemulangan.

KBRI Manila juga telah mengunjungi lokasi penahanan untuk berkoordinasi dengan PAOCC serta melakukan pendataan guna penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi para WNI.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *