Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Orang Tertua di Dunia Tomiko Itooka Meninggal di Usia 116 Tahun, Ini Rahasianya Panjang Umur



loading…

Tomiko Itooka, orang tertua di dunia, telah meninggal pada usia 116 tahun di Jepang. Foto/Gerontology Research Group

TOKYO – Tomiko Itooka, orang tertua di dunia, telah meninggal pada usia 116 tahun di Jepang.

Gelar orang tertua di dunia sekarang diberikan kepada Inah Canabarro Lucas, seorang biarawati Brasil yang hanya 16 hari lebih muda dari Itooka.

Mengutip BBC, Minggu (5/1/2025), Itooka lahir pada 23 Mei 1908 di Osaka, Jepang. Dia hidup dengan merasakan dua perang dunia dan menyaksikan lebih dari satu abad sejarah.

Dia tercatat sebagai seorang pemain bola voli sekolah menengah yang rajin di masa mudanya. Dia kemudian mengelola bisnis tekstil suaminya selama Perang Dunia II.

Setelah menjadi janda pada tahun 1979, dia menikmati “kemerdekaan” di Prefektur Nara dan mulai mendaki gunung—bahkan mendaki Gunung Ontake dua kali.

Itooka secara resmi diakui sebagai orang tertua di dunia pada bulan Agustus 2024 oleh Guinness World Records, menyusul kematian Maria Branyas yang berusia 117 tahun, menurut Gerontology Research Group.

Ketika diberi tahu bahwa dia berada di puncak World Supercentenarian Rankings List, dia hanya menjawab singkat: “Terima kasih.”

Itooka mengaitkan rahasia umur panjangnya yang luar biasa dengan pola makan yang kaya akan pisang dan Calpis, minuman rasa yogurt Jepang yang populer.

Dia meninggalkan seorang putra, seorang putri, dan lima orang cucu.

Dia meninggal dunia dengan tenang pada 29 Desember 2024, di sebuah panti jompo di Ashiya, Prefektur Hyogo, Jepang. Pejabat setempat telah mengonfirmasi kematiannya.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *