Netanyahu Akui AS Beri Janji Rahasia Pasok Senjata untuk Israel



loading…

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foto/REUTERS

TEL AVIV – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim telah menekan Amerika Serikat (AS) atas pasokan senjata yang dibutuhkan negaranya dalam perang genosida di Gaza.

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel pada awal Mei di tengah seruan agar Israel mengurangi serangannya terhadap kota Rafah yang berpenduduk padat di Gaza selatan.

Pengiriman senjata tersebut dilaporkan mencakup 3.500 bom untuk jet tempur. Serangan negara kolonial Zionis terhadap Rafah telah menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina, menurut otoritas lokal Gaza.

Dalam video yang diunggah di X pada Selasa (18/6/2024), Netanyahu mengatakan dalam bahasa Inggris bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah meyakinkannya bahwa Gedung Putih “bekerja siang dan malam untuk menghilangkan hambatan ini,” mengacu pada pasokan senjata.

Pernyataan tersebut mengonfirmasi laporan media terbaru bahwa selama pertemuan dengan Blinken pekan lalu di Yerusalem, Netanyahu telah menuntut penghapusan hambatan terhadap aliran amunisi.

“Ketika Menteri Blinken baru-baru ini berada di Israel, kami melakukan percakapan yang jujur. Saya katakan saya sangat menghargai dukungan yang diberikan AS kepada Israel sejak awal perang,” ujar Netanyahu.

“Tetapi saya juga mengatakan sesuatu yang lain, saya katakan tidak masuk akal bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah menahan senjata dan amunisi untuk Israel,” ungkap Netanyahu.

Pemimpin Israel itu menekankan peningkatan aliran senjata AS akan membantu mengakhiri perang dengan Hamas. “Selama Perang Dunia II, (Winston) Churchill mengatakan kepada Amerika Serikat, ‘Berikan kami alatnya, kami akan menyelesaikan pekerjaan itu.’ Dan saya katakan, berikan kami alatnya dan kami akan menyelesaikan pekerjaan itu jauh lebih cepat,” ujar dia.

Netanyahu dilaporkan telah memberi tahu Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pejabat tinggi lainnya untuk memastikan transfer senjata dilanjutkan sepenuhnya selama pertemuan mendatang dengan rekan-rekan Amerika di Washington pekan ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *