Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Negosiasi dengan AS Tidak Bijaksana dan Tak akan Selesaikan Masalah Iran



loading…

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei. Foto/anadolu

TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) tidaklah bijaksana maupun rasional dan tidak akan menyelesaikan masalah Iran.

Dia menepis spekulasi yang berkembang bahwa Teheran dan Washington mungkin akan melanjutkan pembicaraan mereka yang telah lama terhenti, Anadolu Agency melaporkan.

Berpidato di hadapan para personel militer di Teheran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan kembali pendiriannya bahwa terlibat dengan AS secara diplomatis adalah sia-sia.

Dia menekankan, “Negosiasi tidak memiliki dampak pada penyelesaian masalah negara.”

Dia menjelaskan, sekadar duduk di meja perundingan dengan pemerintah AS tidak akan menghasilkan solusi nyata.

Alasannya, menurutnya, adalah “pengalaman,” merujuk pada penarikan AS dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada Mei 2018.

Khamenei mengatakan Iran menghabiskan dua tahun dalam negosiasi, akhirnya mencapai kesepakatan, dengan alasan Iran “murah hati dan membuat konsesi yang signifikan” selama negosiasi maraton.

“Namun, Amerika tidak menghormati perjanjian itu. Orang yang sedang menjabat sekarang telah merusak perjanjian itu,” ujar dia, merujuk pada Donald Trump, yang bulan lalu kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan keduanya.

Sejak terpilihnya kembali Trump, spekulasi telah tersebar luas tentang kemungkinan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dengan kedua belah pihak memberikan sinyal terselubung tentang niat mereka kembali ke meja perundingan selama lebih dari setahun.

Pemerintahan reformis Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang memenangkan pemilu tahun lalu dengan janji mencabut sanksi melalui keterlibatan diplomatik, telah mengisyaratkan kesiapannya duduk di meja perundingan dengan pemerintahan Trump.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *