Negara Uni Eropa Ingin Bergabung Gugat Kasus Genosida terhadap Israel



loading…

Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares. Foto/REUTERS

MADRID – Spanyol meminta bergabung dalam gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

Langkah tersebut diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares.

Perkembangan ini terjadi setelah Spanyol, bersama Irlandia dan Norwegia, mengakui Negara Palestina, sehingga memicu reaksi keras dari rezim penjajah Israel.

Afrika Selatan mengajukan kasus genosida ke ICJ yang berbasis di Belanda pada Desember, dengan tuduhan kampanye yang dilakukan otoritas Israel di Gaza adalah “bersifat genosida karena (itu) dimaksudkan untuk menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras dan etnis Palestina.”

Meskipun ICJ awalnya hanya memerintahkan Israel mengambil semua tindakan untuk mencegah tindakan apa pun yang dapat dianggap genosida, pada akhir Mei, ICJ mengatakan, “Israel harus segera menghentikan serangan militernya, dan tindakan lainnya di kota Rafah, Gaza.” Israel sejauh ini gagal mematuhinya.

Pada Kamis, Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang secara resmi mendukung gugatan tersebut, dengan Manuel Albares menyatakan, “Satu-satunya tujuan kami adalah mengakhiri perang dan menerapkan solusi dua negara.”

Dia menjelaskan keputusan tersebut bergantung pada kelanjutan operasi militer Israel di Gaza, dengan menyatakan, “Kami ingin perdamaian kembali ke Gaza dan Timur Tengah, dan agar hal itu terwujud, kami semua harus mendukung pengadilan.”

Beberapa negara lain, termasuk Meksiko, Kolombia, Nikaragua, Libya, serta Otoritas Palestina, telah mengajukan permintaan bergabung dalam kasus ini, sambil menunggu persetujuan dari ICJ.

Lebih dari dua lusin negara lain juga menyuarakan dukungannya terhadap kasus ini, dengan Turki dan Irlandia mengisyaratkan mereka bermaksud melakukan intervensi.

Walaupun putusan ICJ mengikat secara hukum, pengadilan tidak mempunyai cara nyata untuk menegakkannya.

Israel telah membunuh lebih dari 36.000 orang Palestina di Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *