Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Negara-negara Arab dan Islam Tak Berbuat Cukup Banyak untuk Menolong Gaza



loading…

Mayoritas rakyat Palestina tak percaya negara-negara Arab dan Islam berbuat cukup banyak untuk melindungi orang-orang di Gaza dari serangan brutal Israel. Foto/Amnesty International

GAZA – Lebih dari dua pertiga rakyat Palestina tidak percaya bahwa negara-negara Arab dan Islam berbuat cukup banyak untuk melindungi orang-orang di Gaza dari serangan brutal Israel.

Itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh The Palestinian Centre for Public Opinion (PCPO). Survei tersebut melibatkan 1.500 warga Palestina yang tinggal di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Zionis Israel antara 5 hingga 15 Maret 2025 tentang perkembangan terkini dalam konflik tersebut.

Hasilnya menunjukkan kekecewaan yang meluas atas respons dunia Arab terhadap penghancuran Gaza oleh Israel.

Kekecewaan khususnya tinggi di Gaza, di mana hampir tiga perempat responden mengatakan bahwa respons dunnia Arab tidak memadai, sementara dua pertiga orang di Tepi Barat mengatakan hal yang sama.

“Secara historis, warga Palestina telah mencari negara-negara Arab dan Islam untuk dukungan politik, diplomatik, dan material. Namun, ada persepsi bahwa banyak dari negara-negara ini telah memprioritaskan kepentingan geopolitik dan hubungan diplomatik daripada dukungan teguh untuk hak-hak Palestina,” kata Nabil Kukali, presiden dan pendiri PCPO, kepada The New Arab.

“Normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan Israel telah berkontribusi signifikan terhadap ketidakpercayaan ini. Banyak warga Palestina memandang perjanjian ini sebagai tanda bahwa perjuangan mereka dikesampingkan demi kepentingan ekonomi dan strategis,” ujarnya, yang dilansir Jumat (21/3/2025).

Survei tersebut juga mengungkapkan kekhawatiran yang meluas bahwa AS dan Israel akan bergerak untuk menggusur paksa 2,2 juta penduduk Gaza.

Tiga perempat penduduk di Gaza dan lebih dari separuh di Tepi Barat menyatakan kekhawatiran tentang usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk “mengambil alih” Gaza dan membangunnya kembali sebagai tujuan wisata mewah.

Trump pada bulan Februari mengumumkan bahwa AS akan berupaya menduduki Jalur Gaza setelah perang dan mengusir penduduk secara permanen untuk membangun apa yang disebutnya “Riviera of the Middle East”.

Presiden Trump sejak itu telah mengecilkan ancamannya untuk mendeportasi warga Palestina meskipun laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa AS dan Israel telah berunding dengan beberapa negara Afrika tentang penerimaan warga Gaza yang mengungsi.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *