Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia



loading…

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte membuka pintu untuk normalisasi hubungan dengan Rusia. Foto/RUSI

BRUSSELS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte membuka pintu untuk normalisasi hubungan dengan Rusia.

Menurutnya, pemulihan hubungan bisa terjadi setelah perang Rusia-Ukraina berakhir.

“Wajar jika perang berhenti bagi Eropa, selangkah demi selangkah, dan juga bagi AS, selangkah demi selangkah, untuk memulihkan hubungan normal dengan Rusia,” kata Rutte dalam wawancara dengan Bloomberg.

Namun, bos aliansi tersebut menambahkan bahwa NATO harus terus menekan Moskow untuk memastikan mereka terlibat serius dalam negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

“Kita sama sekali belum sampai di sana,” katanya, mengacu pada normalisasi hubungan apa pun dengan Rusia.

“Itulah sebabnya kita memiliki sanksi. Jangan naif tentang Rusia. Namun dalam jangka panjang, Rusia ada di sana, dan Rusia tidak akan pergi,” ujarnya, yang dilansir Politico, Minggu (16/3/2025).

Pernyataan Rutte muncul sehari setelah dia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, tempat keduanya membahas rencana AS untuk gencatan senjata di Ukraina, lebih dari tiga tahun sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh.

Mantan perdana menteri Belanda tersebut temenolak berkomentar tentang kelayakan rencana gencatan senjata 30 hari, tetapi menyebutnya sebagai “rencana yang sangat cerdas” dan mengatakan dia “senang” dengan perkembangannya.

“Pemerintahan Trump, presiden sendiri, memecahkan kebuntuan dalam perang ini karena dia mulai terlibat dengan Rusia. Saya pikir itu positif bagi Ukraina,” ujarnya.

“Pemerintah AS sekarang sedang berdialog dengan Rusia untuk melihat posisi mereka dalam hal ini, dan ini akan menjadi pendekatan langkah demi langkah. Namun ini benar-benar berkembang selama beberapa jam dan hari ke depan, jadi sangat sulit untuk memprediksi kapan itu akan terjadi,” katanya.

Menurut Rutte, meskipun ada banyak cara untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, akan sulit bagi NATO untuk terlibat.

Dia mengatakan percakapannya di Oval Office dengan Trump sangat positif. Dia mengaku merasakan komitmen yang sangat jelas dari Trump terhadap NATO.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *