Militer Zionis Janji Selidiki Aksi Tentara Israel Bantai 118 Warga Palestina saat Berebut Makanan



loading…

Sebanyak 118 warga Palestina tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka setelah ditembaki tentara Israel ketika mereka berkumpul untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di Kota Gaza. Foto/Anadolu via Stringer

TEL AVIV – Militer Israel telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh dan jujur atas kematian ratusan warga Palestina yang mengantre bantuan makanan di Gaza pada Kamis lalu.

Otoritas Kesehatan Gaza mengatakan 118 orang tewas setelah ditembaki tentara Israel ketika mereka berkerumun menanti bantuan makanan.

Menurut otoritas tersebut, tragedi itu merupakan pembantaian oleh militer Israel.

Kendati demikian, militer Israel menepis jumlah korban tewas tersebut dan mengatakan sebagian besar korban tewas karena terinjak-injak atau tertabrak ketika massa mengerumuni truk bantuan.

Namun seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pasukan Zionis melakukan “respons terbatas” kemudian menembaki kerumunan orang yang mereka rasa merupakan ancaman.

“Kami sedang menyelidiki insiden ini, kami memiliki semua dokumentasi yang kami perlukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan jujur terhadap fakta insiden ini dan kami akan menyajikan temuan kami,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/3/2024).

“Itu adalah operasi kemanusiaan yang kami jalankan dan klaim bahwa kami sengaja menyerang konvoi tersebut dan dengan sengaja melukai orang-orang sama sekali tidak berdasar,” klaim Hagari.

Dia menambahkan, itu adalah operasi keempat di wilayah tersebut.

Insiden mengerikan para Kamis lalu telah dikecam komunitas internasional.

Meskipun laporan mengenai apa yang terjadi sangat berbeda, insiden tersebut telah menggarisbawahi runtuhnya pengiriman bantuan yang tertib di wilayah Gaza yang diduduki oleh pasukan Israel, tanpa adanya pemerintahan dan badan utama PBB, UNRWA, yang dilumpuhkan oleh penyelidikan atas dugaan para stafnya memiliki hubungan dengan Hamas.

Dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza, banyak negara telah mendesak gencatan senjata, namun Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan insiden hari Kamis akan mempersulit perundingan yang sedang mengupayakan kesepakatan yang melibatkan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *