Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak



loading…

China kepung Taiwan untuk latihan perang besar-besaran. Foto/X/@Megatron_ron

BEIJING – Militer China menggelar latihan tembak langsung di Selat Taiwan untuk mensimulasikan serangan terhadap pelabuhan-pelabuhan utama dan fasilitas-fasilitas energi.

Latihan tersebut, dengan nama sandi “Strait Thunder”, merupakan eskalasi latihan militer yang digelar China pada hari Selasa di sekitar Taiwan, pulau demokrasi yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya.

Kantor kepresidenan Taiwan mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka “mengutuk keras” “provokasi militer”, yang semakin menjadi rutinitas di tengah memburuknya hubungan lintas selat.

Latihan militer itu dilakukan saat China mempertajam retorikanya terhadap Presiden Taiwan Lai Ching-te, dengan menjulukinya sebagai “parasit” dan “separatis”. Lai awal bulan ini menyebut Tiongkok sebagai “kekuatan asing yang bermusuhan”.

Latihan militer itu dimaksudkan sebagai “peringatan serius dan penahanan yang kuat terhadap kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan'”, kata pernyataan dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA).

Tentara itu juga merilis serangkaian kartun yang menggambarkan Lai sebagai “parasit” yang “meracuni pulau Taiwan” dan – disertai gambar Lai yang dipanggang di atas api – “mendatangkan kehancuran total”.

Video lain oleh PLA, berjudul “Tundukkan setan dan kalahkan kejahatan”, menyamakan kemampuan militer dengan kekuatan magis Raja Kera, karakter Tiongkok mistis.

Dalam beberapa hari terakhir, surat kabar Partai Komunis China People’s Daily menerbitkan serangkaian opini yang mengecam Lai sebagai “pembuat onar” dan “penghasut perang”.

“Fakta telah membuktikan sepenuhnya bahwa Lai Ching-te adalah seorang pembuat perang yang kejam,” demikian bunyi salah satu artikel yang diterbitkan pada hari Rabu. “Tundukkan iblis dan kalahkan kejahatan, gunakan kekerasan untuk menghentikan perang.”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *