Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Meski Menyangkal, Tetangga Indonesia Terbukti Memasok Suku Cadang Jet F-35 ke Israel



loading…

Sebuah laporan investigasi mengungkap Australia memasok suku cadang jet tempur siluman F-35 ke Israel di tengah perang brutalnya di Gaza. Foto/US Air Force/J Michael Pena/Wikimedia Commons

JAKARTA – Pemerintah Australia berulang kali menyangkal terlibat perdagangan peralatan militer dengan Israel di tengah perang brutal Zionis di Gaza. Namun, dokumen yang bocor menunjukkan negara tetangga Indonesia tersebut memasok Israel dengan suku cadang jet tempur siluman F-35 sehingga dapat melanjutkan perang brutalnya.

Dokumen itu diungkap jurnalis Peter Cronau dan advokat hak asasi manusia Kellie Tranter dalam laporan investigasi Declassified Australia, yang diterbitkan bekerja sama dengan situs berita investigasi, The Ditch.

Menurut laporan investigasi tersebut ekspor suku cadang F-35 tersebut merupakan bukti nyata keterlibatan Australia dalam kejahatan perang Israel di Gaza.

Baca Juga: AS Larang Indonesia Beli Jet Tempur Siluman F-35, Ini Alasannya

Declassified Australia telah melihat catatan pengiriman yang merinci barang-barang yang dikirim dalam dua penerbangan terbaru dari Sydney ke Tel Aviv di Israel. Belum dapat dipastikan apakah dokumen-dokumen ini hanya menunjukkan dua pengiriman individual, atau merupakan gambaran sekilas perdagangan langsung suku cadang F-35 Australia yang jauh lebih besar ke Israel.

Pada hari Jumat, 4 Juli, barang-barang berlabel “suku cadang pesawat” dimuat ke dalam ruang kargo Thai Airways penerbangan TG472 di Bandara Internasional Sydney. Penerbangan tersebut berangkat pukul 14.50, pertama-tama menuju Bangkok untuk melanjutkan penerbangan lanjutan, yaitu penerbangan maskapai Israel El Al LY82, dengan tujuan akhir Tel Aviv, tempat pesawat tersebut tiba hari Minggu, 6 Juli.

Suku cadang pesawat tersebut dideskripsikan sebagai “pengemasan” dan ditandai “EAR99”. Referensi untuk EAR99 ini mengacu pada Peraturan Administrasi Ekspor Amerika Serikat 99 yang berlaku untuk barang-barang yang merupakan barang militer/komersial dengan penggunaan ganda. Paket tersebut tercatat memiliki berat 1 kg.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa sumber suku cadang pesawat berasal dari Lockheed Martin, produsen F-35 Joint Strike Fighter. Lockheed Martin memegang kepemilikan atas suku cadang dan komponen F-35 Joint Strike Fighter, serta mengelola rantai pasokan global dan bertanggung jawab atas semua alokasi komponen tersebut. Deskripsi barang mencatat suku cadang tersebut untuk “JSF”, yang merujuk pada Joint Strike Fighter.

Catatan pengiriman menyatakan bahwa pemasok barang tersebut adalah “RAAF”, Angkatan Udara Kerajaan Australia. Dokumen tersebut selanjutnya mencantumkan lokasi pengirim sebagai “Tindal”, lokasi penjemputan sebagai “Williamtown”, dan setelah dikirim dari Bandara Sydney, lokasi penerima barang hanya “Tel Aviv-Jaffa, Israel”.

Pangkalan RAAF Tindal di dekat Katherine di Wilayah Utara adalah pangkalan udara utama RAAF di Australia utara, dan merupakan markas Skuadron Nomor 75 yang mengoperasikan jet tempur F-35A Joint Strike Fighter.

Pangkalan RAAF Williamtown di dekat Newcastle merupakan pangkalan bagi armada pesawat tempur F-35A Lightning II Joint Strike Fighter Angkatan Udara, dan juga merupakan “pusat regional Asia-Pasifik untuk pemeliharaan dan pergudangan komponen” JSF.

Di Israel, Tel Aviv merupakan markas besar Angkatan Udara Israel dan kantor pusat Lockheed Martin Israel Ltd. Lokasi utama Angkatan Udara Israel tempat Israel menempatkan tiga skuadron F-35 Joint Strike Fighter adalah Pangkalan Udara Nevatim di wilayah gurun di selatan Israel. Pangkalan udara ini terletak 45 km di sebelah timur Gaza, yang berarti waktu terbang kurang dari dua menit untuk jet tempur F-35.

F-35 Israel telah digunakan untuk melakukan kejahatan perang di Gaza, termasuk serangan udara di zona aman yang telah ditentukan dan menewaskan ratusan orang. Jet tempur tersebut juga dikerahkan dalam serangan udara ilegal Israel baru-baru ini terhadap Iran.

Setelah penerbangan komersial meninggalkan Bandara Sydney pada hari Jumat, 4 Juli, pesawat penumpang Thai Airways terbang ke Bangkok, di mana barang-barang tersebut dipindahkan ke penerbangan maskapai Israel El Al menuju Tel Aviv. Pesawat yang membawa paket suku cadang pesawat F-35 dari Australia tersebut mendarat di kota terbesar Israel pada pukul 20.09 hari Minggu, 6 Juli.

Pasokan Langsung Suku Cadang F-35 yang “Dibatasi”

Ini bukan penerbangan pertama suku cadang pesawat F-35 yang dikirim langsung dari Australia ke Israel.

Pada 9 April, Bandara Internasional Sydney menyaksikan keberangkatan penerbangan Thai Airways TG472 dengan dua paket lain berisi “suku cadang pesawat” yang terhubung dengan penerbangan El Al LY86 menuju Tel Aviv.

Dokumen menunjukkan komponen-komponen tersebut berlabel untuk JSF, F-35 Joint Strike Fighter, dan sumbernya adalah Lockheed Martin, produsen Joint Strike Fighter.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *