Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?



loading…

Hamas menolak penunjukkan Hussein al-Sheik sebagai pengganti Mahmoud Abbas. Foto/X

GAZA – Gerakan Perlawanan Islam ( Hamas ) menyatakan bahwa keputusan Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk menyetujui pengangkatan Hussein Al-Sheikh sebagai wakil presiden merupakan respons terhadap perintah eksternal dan menguatnya monopoli dan pengucilan.

Dalam pernyataan pers, Hamas mengatakan bahwa pihaknya menganggap ini sebagai langkah tercela, yang menyimpang dari konsensus nasional dan keinginan rakyat Palestina.

Hamas menyatakan bahwa keputusan tersebut mencerminkan desakan pimpinan PLO untuk terus melumpuhkan lembaganya, alih-alih “berfungsi sebagai payung pemersatu bagi perjuangan rakyat kami”.

Hamas menekankan bahwa prioritas rakyat Palestina saat ini adalah menghentikan agresi, perang genosida dan kelaparan, dan menyatukan upaya untuk menghadapi pendudukan dan permukiman, bukan untuk menetapkan posisi dan membagi kekuasaan demi menyenangkan pihak luar.

Hamas menyerukan kepada semua faksi dan kekuatan Palestina untuk menolak langkah ini dan mematuhi pembangunan kembali Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di atas fondasi nasional dan demokratis, bebas dari perintah dan pengaruh, dan dengan cara yang mengekspresikan keinginan rakyat dan melayani tujuan mereka yang adil.

Pada hari Kamis, pada akhir sesi ke-32, Dewan Pusat Palestina memutuskan untuk membentuk jabatan wakil presiden Komite Eksekutif PLO dan Negara Palestina.

Diputuskan pula bahwa wakil presiden akan dipilih dari antara anggota Komite Eksekutif, berdasarkan pencalonan ketua komite dan persetujuan para anggotanya. Dewan dapat menugaskannya, memberhentikannya dari jabatannya, dan menerima pengunduran dirinya.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *