Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menang Pemilu Presiden, Dakwaan Pidana terhadap Trump Bisa Dibatalkan



loading…

Donald Trump menang pemilu presiden AS. Foto/anadolu

WASHINGTON – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dilaporkan tengah mempertimbangkan opsi menutup dua kasus pidana federal terhadap Presiden terpilih Donald Trump sebelum dia menjabat.

NBC News melaporkan perkembangan itu pada hari Rabu (6/11/2024).

Mengutip sumber anonim, jaringan tersebut melaporkan para pejabat sedang mempertimbangkan menutup kasus campur tangan pemilu pada tanggal 6 Januari dan kasus dokumen rahasia.

Langkah ini mengikuti kebijakan lama DOJ bahwa seorang presiden yang sedang menjabat tidak dapat dituntut secara pidana.

Perubahan mendadak ini mengejutkan para pengamat, terutama mengingat penasihat khusus Jack Smith telah mendorong kedua kasus tersebut tanpa memperhatikan kalender kampanye presiden.

Namun sekarang, dengan kemenangan Trump yang dikonfirmasi, para pejabat DOJ tampaknya telah menerima kenyataan tidak ada persidangan yang layak dalam waktu dekat, terutama dengan argumen hukum yang rumit yang kemungkinan akan dibawa ke Mahkamah Agung.

“Masuk akal, tak terelakkan, dan disayangkan,” ujar mantan jaksa federal Chuck Rosenberg kepada NBC tentang kemungkinan penutupan kasus tersebut.

Jeda mendadak ini telah menimbulkan pertanyaan tentang independensi DOJ, dengan beberapa orang bertanya apakah penghormatan sistem hukum terhadap kekebalan presiden tidak juga berperan dalam politik.

“Apa yang terjadi dengan supremasi hukum?” tanya mantan jaksa AS Joyce Vance, mengungkapkan kekecewaannya atas kenyataan Trump mungkin tidak akan pernah menghadapi pertanggungjawaban hukum dalam kasus-kasus federal ini.

“Gagasan bahwa Anda dapat memenangkan pemilihan untuk menghindari keadilan benar-benar bertentangan dengan harapan saya terhadap sistem hukum dan politik kita,” ujar dia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *