Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Media Zionis Tegaskan Israel Gagalkan Gencatan Senjata Gaza, Bukan Hamas



loading…

Warga Palestina yang mengungsi akibat pelanggaran gencatan senjata oleh Israel dan serangan lanjutan di Jalur Gaza, mendirikan tenda di lingkungan er-Rimal di Kota Gaza untuk berlindung pada 20 Maret 2025. Foto/Khames Alrefi/Anadolu Agency

TEL AVIV – Surat kabar Israel Haaretz menuduh pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menggagalkan perjanjian gencatan senjata Gaza, bukan Hamas.

“Israel, bukan Hamas, adalah pihak yang mencegah penerapan kesepakatan dan pemulangan para sandera,” ungkap Haaretz dalam tajuk rencana.

Tentara pendudukan Israel sekali lagi mulai menggempur Jalur Gaza dengan serangan udara sejak Selasa, menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, melukai ratusan orang, dan menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.

Pemerintah mengklaim serangan itu diperbarui karena penolakan Hamas yang “berulang kali” terhadap semua proposal untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan tawanan Israel.

“Tetapi harus dikatakan, dengan lantang dan jelas, bahwa ini adalah kebohongan. Israel, bukan Hamas, yang melanggar perjanjian itu,” ungkap komentar Haaretz.

Haaretz menegaskan, “Pada hari ke-16, para pihak seharusnya mulai membahas tahap kedua, yang seharusnya diakhiri dengan pembebasan semua sandera yang tersisa. Israel menolak.”

Haaretz mengatakan Israel juga mengingkari janjinya untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia di perbatasan antara Gaza dan Mesir antara hari ke-42 dan ke-50 gencatan senjata.

“Selain itu, Israel mengumumkan mereka menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menutup penyeberangan perbatasan. Keputusan ini, seperti keputusan menteri energi untuk menghentikan pasokan listrik terbatas yang disediakan Israel ke Gaza, secara eksplisit melanggar komitmen Israel dalam perjanjian bahwa bantuan akan terus masuk selama pembicaraan pada tahap kedua sedang berlangsung,” papar media Zionis itu.

Tahap pertama kesepakatan berakhir pada awal Maret, tetapi Netanyahu menolak memasuki negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan tersebut.

Sebaliknya, dia ingin memperpanjang tahap pertama kesepakatan tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *