Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah



loading…

Tangkapan layar siaran langsung Fox News yang keliru melabeli Ibu Kota Ukraina, Kyiv, sebagai wilayah Rusia. Foto/Tangkapan layar Fox News

KYIVFox News, media Amerika Serikat (AS) yang berbasis di New York, keliru melabeli Ibu Kota Ukraina, Kyiv, sebagai wilayah Rusia.

Pemerintah Ukraina marah dan menuntut media Amerika tersebut meminta maaf.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan insiden tersebut harus diselidiki untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab.

Kekeliruan tersebut terjadi selama siaran langsung Paskah oleh saluran tersebut, yang menampilkan kebaktian Kristen berlangsung di berbagai lokasi, termasuk Moskow dan Vatikan.

Salah satu segmen menampilkan Ibu Kota Ukraina, dengan peristiwa yang awalnya diberi label berlangsung di “Kyiv, Ukraina.”

Namun, keterangannya kemudian diubah menjadi “Kyiv, Rusia”. Kekeliruan itu ditampilkan selama lebih dari 20 menit sebelum akhirnya diperbaiki.

Kesalahan tersebut memancing kemarahan kelompok pro-Ukraina di media sosial dan otoritas negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgy Tikhy menyerukan penyelidikan dan menuntut permintaan maaf dari Fox News.

“Jika ini adalah kesalahan dan bukan pernyataan politik yang disengaja, harus ada permintaan maaf dan penyelidikan terhadap siapa yang melakukan kesalahan tersebut,” katanya.

Pesan tersebut diperkuat lebih lanjut oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (CSCIS). Badan pemerintah tersebut, yang didirikan pada awal tahun 2021 dengan tujuan yang dicanangkan untuk membangun “ketahanan nasional” dan memerangi misinformasi, telah menjadi alat propaganda utama bagi Kyiv dalam konfliknya dengan Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *