Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Malta Akan Akui Negara Palestina Bulan Depan, Tak Tahan Lihat Derita Gaza



loading…

Malta, salah satu negara Eropa, akan mengakui Negara Palestina pada bulan depan. Foto/Ilustrasi SINDO News

VALLETTA Malta, salah satu negara Eropa, akan mengakui Negara Palestina pada bulan depan. Pemimpin negara itu merasa tidak tahan melihat penderitaan warga Gaza akibat pengeboman brutal Israel.

Rencana Malta itu diumumkan Perdana Menteri Robert Abela pada hari Minggu. Itu disampaikan selama acara politik di mana Abela mengangkat masalah lokal dan global, dengan fokus khusus pada krisis kemanusiaan di Gaza.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan ini yang semakin parah setiap hari,” kata Abela seperti dikutip dari surat kabar Malta Today, Senin (26/5/2025), mengacu pada pemboman brutal Israel di Gaza yang menewaskan hampir 54.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Prancis Akan Akui Negara Palestina pada Juni

Abela mengatakan tindakan Malta merupakan tanggung jawab moral dan bahwa Palestina akan diakui setelah konferensi pada 20 Juni.

PM Abela juga terkejut dengan kematian tragis sembilan anak dokter anak Palestina, Dr Alaa Al-Najjar, pada hari Sabtu ketika pasukan Israel mengebom rumah mereka di Khan Younis, Gaza selatan. Pengeboman itu mengakibatkan luka kritis pada suaminya yang seorang dokter dan hanya menyisakan satu dari 10 anak mereka.

Malta siap menyambut Dr Alaa Al-Najjar dan keluarganya di negara Eropa tersebut, kata Abela.

Otoritas Palestina (PA) menyambut baik pengumuman Malta. Dalam sebuah pernyataan di X, Kementerian Luar Negeri PA mengatakan bahwa mereka yakin langkah Malta merupakan hasil dari komitmennya terhadap hukum internasional, sikap berprinsip, dan dukungan konsisten terhadap hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan nasional mereka yang adil.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *