Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Malaysia Dituduh Mengaburkan Misteri Lenyapnya MH370 Pembawa 239 Orang, Ini Alasannya



loading…

Pemerintah Malaysia dituduh mencoba mengaburkan misteri lenyapnya Malaysia Airlines Penerbangan 370 atau MH370 pembawa 239. Foto/Ilustrasi dari National Geographic

SYDNEY – Byron Bailey, mantan pilot jet tempur Australia dan Emirates, menuduh pemerintah Malaysia mencoba mengaburkan misteri lenyapnya Malaysia Airlines Penerbangan 370 atau MH370 yang sudah hampir 11 tahun.

Alasannya, pemerintah Malaysia tak kunjung melanjutkan pencarian pesawat pembawa 239 orang itu. Ada beberapa warga negara Indonesia (WNI) di antara ratusan orang tersebut.

“Ini tidak bisa terus berlanjut,” kata Bailey, mantan pilot Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF), yang dilansir Sky News, Jumat (14/2/2025).

“Ini misteri terbesar dalam penerbangan. Ini tidak bisa dibiarkan. Pesawat itu harus ditemukan,” ujarnya.

Kementerian Transportasi Malaysia mengumumkan pada Desember lalu bahwa mereka telah menyetujui prinsip pencarian “no find, no fee” bagi perusahaan robotika kelautan Ocean Infinity untuk memulai pencarian Boeing 777 yang hilang misterius tersebut.

Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan kesepakatan itu akan menetapkan jangka waktu 18 bulan untuk pencarian di atas 15.000 km persegi dengan potensi hadiah sebesar USD70 juta, dengan teknis hukum yang akan diselesaikan pada awal tahun 2025.

Namun, dua bulan telah berlalu tanpa kontrak yang dikonfirmasi.

Itu menyisakan waktu yang sempit tahun ini untuk pencarian oleh Ocean Infinity, yang diharapkan perusahaan itu akan dilakukan antara Januari hingga April, menurut Loke.

Ocean Infinity menolak berkomentar tentang kontrak yang tertunda itu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *