Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mahasiswa AS Warga Turki Ditangkap Hanya karena Dukung Palestina



loading…

Rumeysa Ozturk bekerja sebagai asisten peneliti dan sedang menempuh pendidikan doktoralnya di departemen studi anak dan perkembangan manusia Eliot-Pearson di Universitas Tufts di Massachusetts. Foto/keluarga

WASHINGTON – Rumeysa Ozturk, warga negara Turki dengan visa pelajar, saat ini ditahan di Louisiana, Amerika Serikat (AS), menurut pengacaranya.

Middle East Eye melaporkan, seorang hakim Massachusetts memerintahkannya tidak dipindahkan dari negara bagian tersebut, tetapi tidak jelas apakah dia dipindahkan sebelum atau setelah perintah tersebut disampaikan.

Petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang bertopeng mendekati dan menahan secara fisik mahasiswa doktoral Universitas Tufts tersebut saat berada di jalan di Somerville, Massachusetts, pada hari Rabu sebelum menahannya karena pandangan “pro-Palestina”.

Dia ditahan di Pusat Pemrosesan Louisiana Selatan.

Rekaman video mengerikan dari insiden tersebut pada hari Selasa menunjukkan seorang pria mendekati Ozturk, saat dia sedang menelepon ibunya, dan mencengkeram pergelangan tangannya.

Lima petugas lainnya mengelilinginya, melepaskan ranselnya, dan memborgolnya sebelum mengawalnya pergi.

Ozturk, yang tampak ketakutan, terdengar berteriak bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun.

Boston Globe melaporkan tetangga telah mengamati mobil-mobil tak bertanda yang mengawasi lokasi tersebut selama dua hari sebelum dia ditahan.

Ozturk bekerja sebagai asisten peneliti dan sedang menempuh pendidikan doktoralnya di departemen studi anak dan perkembangan manusia Eliot-Pearson di Tufts University.

Dia meraih gelar master dari Teachers College, Columbia University dan lulus dari program psikologi perkembangan dengan fokus pada media anak-anak pada tahun 2020.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *