Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47



loading…

Lockheed Martin janjikan jet tempur siluman F-35 terbaru menjadi Ferrari terbang dengan menanamkan teknologi jet tempur generasi keenam F-47. Foto/Lockheed Martin

WASHINGTON – Lockheed Martin, raksasa pertahanan Amerika Serikat (AS), sedang mempersiapkan gebrakan besar setelah secara mengejutkan kalah dalam perebutan kontrak jet tempur generasi keenam (NGAD) dari Boeing.

Alih-alih mundur, Lockheed Martin justru meluncurkan rencana ambisius untuk mengubah jet tempur siluman F-35 Lightning II menjadi versi “Ferrari” terbang yang dilengkapi teknologi generasi keenam—dan separuh lebih murah dari proyek Boeing.

Langkah ini diumumkan tak lama setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Boeing akan mengembangkan jet tempur berawak generasi keenam yang diberi kode F-47. Pengumuman itu menandai tonggak sejarah dalam dunia penerbangan militer AS, sekaligus menjadi kekalahan besar bagi Lockheed Martin, yang sebelumnya juga mundur dari proyek F/A-XX Angkatan Laut AS.

Namun, CEO Lockheed Martin, Jim Taiclet, mengungkap bahwa perusahaan tidak tinggal diam. Dalam panggilan investor, dia menyatakan bahwa Lockheed dapat menyematkan hingga 80% teknologi generasi keenam yang dikembangkan dalam program NGAD ke dalam tubuh F-35 yang telah diproduksi lebih dari 1.100 unit di seluruh dunia.

“Kami akan mengubah sasis F-35 menjadi sebuah Ferrari,” ujar Taiclet kepada The War Zone.

“Seperti upgrade NASCAR, kami akan menerapkan teknologi bersama dari NGAD dan program F-35 untuk menciptakan pesawat tempur generasi 5+ yang lebih terjangkau,” ujarnya.

Menurut Taiclet, pendekatan ini serupa dengan strategi Boeing yang melahirkan F-15EX—jet tempur generasi 4,5 hasil modernisasi F-15 dengan teknologi mutakhir.

Namun ambisi Lockheed jauh lebih besar: membawa sebagian besar keunggulan jet tempur generasi keenam ke dalam platform yang sudah ada, sambil memangkas biaya hingga setengahnya dibandingkan jet tempur generasi enam penuh.

Hal ini penting mengingat proyek NGAD sebelumnya sempat tertunda karena tingginya biaya—diperkirakan mencapai USD300 juta per unit.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *