Lockheed Martin akan Kembangkan Rudal Hipersonik di Inggris untuk AUKUS



loading…

Rudal hipersonik diluncurkan dari pengebom B-52. Foto/Lockheed Martin

WASHINGTON – Kontraktor pertahanan Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin siap mengembangkan rudal hipersonik yang diluncurkan dari jet tempur di wilayah Inggris sebelum memproduksinya di Amerika Serikat.

Rencana itu diungkap dalam laporan surat kabar The Telegraph pada Selasa (23/7/2024).

Satu prototipe rudal yang dijuluki Mako yang mampu melampaui kecepatan Mach 5 dan dapat ditembakkan dari jet tempur F-35 dipilih perusahaan tersebut sebagai contoh persenjataan yang dapat dikembangkan di Inggris, menurut surat kabar tersebut.

“Saya pikir Mako adalah contoh yang bagus, karena ini adalah rudal multimisi yang dapat kami gunakan versi hipersoniknya yang memiliki jangkauan dan kecepatan yang baik serta kompatibilitas yang baik dengan sejumlah platform,” papar Tim Cahill, presiden rudal dan pengendalian tembakan di Lockheed Martin, kepada surat kabar tersebut.

Cahill menambahkan, “Ini adalah tempat-tempat di mana Inggris dapat dengan jelas berkontribusi.”

Dia menjelaskan, format kemitraan seperti itu telah menjadi mungkin di bawah aliansi AUKUS, yang memungkinkan setiap anggotanya memprioritaskan pengeluaran pertahanan dalam menghadapi kendala anggaran.

Sejak 2023, Kementerian Pertahanan Inggris telah mengendalikan konsorsium sekitar 80 perusahaan dengan tujuan mengembangkan rudal hipersonik domestik hingga 2030, demikian dilaporkan surat kabar tersebut.

Oleh karena itu, tenggat waktu yang semakin dekat dapat mendorong kementerian bekerja sama dengan Lockheed Martin, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam mengembangkan senjata semacam itu.

AUKUS adalah kemitraan pertahanan trilateral yang diumumkan AS, Inggris, dan Australia pada September 2021.

Pilar pertama kemitraan tersebut menyangkut pembuatan armada kapal selam nuklir Australia yang menggunakan teknologi AS dan Inggris.

Pilar kedua melibatkan pengembangan berbagai teknologi, termasuk robotika bawah air, elektronika kuantum, keamanan siber dan kemampuan peperangan elektronik, senjata supersonik, dan mekanisme pertahanan terhadapnya.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *