Liga Arab Cabut Status Organisasi Teroris pada Hizbullah



loading…

Liga Arab mencabut status organisasi teroris yang disematkan pada kelompok Hizbullah Lebanon sejak Maret 2016. Foto/Anadolu

BEIRUT – Liga Arab telah mencabut status organisasi teroris yang sebelumnya disematkan pada kelompok Hizbullah Lebanon.

Keputusan itu muncul ketika Hizbullah di ambang perang habis-habisan dengan Israel setelah kelompok pro-Iran itu gencar menyerang wilayah negara Yahudi tersebut sebagai pembelaan terhadap Gaza yang digempur militer Zionis secara brutal.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengumumkan pada hari Sabtu bahwa liga tersebut tidak lagi menyebut Hizbullah sebagai “organisasi teroris”.

Dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi Al-Qahera News sehari setelah dia mengakhiri kunjungannya ke Beirut, Zaki mengatakan: “Dalam keputusan Liga Arab sebelumnya, Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris, dan penunjukan ini tercermin dalam resolusi, menyebabkan terputusnya komunikasi berdasarkan keputusan ini.”

“Negara-negara anggota Liga [Arab] sepakat bahwa label Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak lagi digunakan,” kata Zaki, seperti dikutip Anadolu, Minggu (30/6/2024).

“Penetapan Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak berlaku lagi. Liga Arab tidak menyimpan daftar [organisasi] teroris dan tidak secara aktif berupaya untuk menunjuk entitas dengan cara seperti itu,” paparnya.

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai “organisasi teroris”, dengan pengecualian dari Lebanon dan Irak, dan menyerukan agar kelompok itu berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, menahan diri untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri suatu negara, dan menahan dukungan apa pun terhadap terorisme dan teroris di wilayah tersebut.

Klasifikasi tersebut terjadi tak lama setelah negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris pada 2 Maret 2016.

Pada hari Jumat, harian Lebanon; Al-Akhbar, melaporkan bahwa Zaki mengunjungi Beirut dan mengadakan pertemuan dengan Muhammad Raad, kepala blok Loyalty to the Resistance yang berafiliasi dengan Hizbullah. Ini menandai kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *