Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?



loading…

Ledakan besar guncang pelabuhan Bandar Abbas di Iran. Foto/X/@Tasnimnews_EN

TEHERAN – Setidaknya 281 orang terluka setelah ledakan besar mengguncang pelabuhan Shahid Rajaee di kota Bandar Abbas, Iran selatan, pada hari Sabtu. Banyak dugaan mengarah bahwa ledakan tersebut sebagai gangguan yang dilakukan para agen Mossad di Iran.

Apalagi, ledakan itu terjadi saat Iran memulai putaran ketiga perundingan nuklir dengan Amerika Serikat di Oman, meskipun penyebab ledakan itu belum jelas. Berbagai aksi serangan di Iran umumnya dikaitkan dengan aksi spionase Israel.

“Sumber insiden ini adalah ledakan beberapa kontainer yang disimpan di area dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee. Saat ini kami sedang mengevakuasi dan memindahkan korban luka ke pusat medis,” kata seorang pejabat manajemen krisis setempat kepada TV pemerintah.

Mengutip juru bicara responden pertama, TV pemerintah melaporkan bahwa setidaknya 281 orang terluka. Belum jelas apakah ada korban jiwa.

Kantor berita semi-resmi Tasnim mengunggah rekaman orang-orang yang terluka tergeletak di jalan dan dirawat di tengah pemandangan yang membingungkan.

Upaya pemadaman kebakaran besar terus dilakukan, dengan bea cukai pelabuhan mengatakan bahwa truk-truk sedang dievakuasi dari area tersebut dan bahwa tempat penyimpanan peti kemas tempat ledakan terjadi kemungkinan berisi “barang-barang berbahaya dan bahan kimia.”

Televisi pemerintah mengatakan “kelalaian dalam menangani bahan-bahan yang mudah terbakar merupakan faktor penyebab” ledakan tersebut.

Fasilitas minyak tidak terpengaruh oleh ledakan tersebut karena Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Ledakan dan kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak ada hubungannya dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, dan jaringan pipa minyak yang terkait dengan perusahaan ini.”

Ledakan besar tersebut memecahkan jendela-jendela dalam radius beberapa kilometer, kata media Iran, dengan rekaman yang dibagikan secara daring menunjukkan awan jamur terbentuk setelah ledakan tersebut.

Berita Fars mengatakan ledakan itu terdengar di Qeshm, sebuah pulau 26 kilometer selatan Bandar Abbas.

Pada tahun 2020, komputer di pelabuhan yang sama terkena serangan siber yang menyebabkan penumpukan besar-besaran di jalur air dan jalan menuju fasilitas tersebut. Washington Post melaporkan bahwa musuh bebuyutan Iran, Israel, tampaknya berada di balik insiden itu sebagai balasan atas serangan siber Iran sebelumnya.

Tidak ada komentar langsung dari militer Israel atau kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketika dimintai komentar tentang apakah Israel terlibat dalam ledakan itu.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *