Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid



loading…

Gempa menghancurkan gedung dan bangunan di Myanmar. Foto/tasnim

YANGON – Lebih dari 2.000 orang tewas dalam gempa bumi pekan lalu di Myanmar, media pemerintah melaporkan pada hari Senin (31/3/2025).

Saat tim penyelamat terus mencari korban selamat, cerita tentang korban manusia akibat bencana tersebut bermunculan.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter terjadi pada hari Jumat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan serius, termasuk kerusakan pada bandara kota, jalan yang rusak, dan runtuhnya bangunan di seluruh Myanmar bagian tengah.

Kemudian pada hari Minggu, gempa susulan berkekuatan 5,1 skala Richter kembali melanda daerah tersebut.

Menurut laporan setempat, 200 biksu Buddha tewas ketika satu biara runtuh, 50 anak meninggal ketika ruang kelas prasekolah runtuh, dan 700 Muslim tewas saat salat di masjid selama bulan Ramadan.

Kelompok-kelompok bantuan khawatir bencana tersebut dapat menyebabkan lebih banyak kelaparan dan wabah penyakit.

Upaya bantuan menghadapi banyak kesulitan, termasuk pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar, dan komunikasi yang tidak lancar.

Ada juga kekurangan alat berat, yang telah memperlambat operasi pencarian dan penyelamatan.

Sementara itu, pekerja darurat dan relawan sipil menyisir puing-puing dengan tangan dalam suhu di atas 40°C.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *