Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Langkah Bersejarah, Prancis Resmi Akui Peran Imam sebagai Profesi



loading…

Umat Islam menggelar unjuk rasa menentang meningkatnya Islamofobia di Prancis. Foto/tasnim

PARIS – Pemerintah Prancis pada hari Selasa (18/2/2025) secara resmi mengakui peran seorang imam sebagai profesi, menambahkannya ke dalam daftar pekerjaan oleh Badan Ketenagakerjaan Prancis.

Anadolu melaporkan, Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau membuat pengumuman tersebut selama sesi penutupan pertemuan kedua Forum Islam Prancis (FORIF), yang menyoroti pentingnya pengakuan tersebut.

Retailleau mengatakan dialog antara negara dan perwakilan Muslim harus didasarkan pada kepercayaan dan tanggung jawab.

Dia menekankan umat Islam menolak distorsi keyakinan mereka oleh ideologi-ideologi ekstremis.

Sementara menegaskan negara tidak boleh mencampuri lembaga-lembaga keagamaan, Retailleau mencatat negara dapat memberikan dukungan.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, peran seorang imam telah secara resmi dimasukkan dalam daftar resmi profesi yang diakui di Prancis.

Dia menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah bersejarah, yang menandai pengakuan pertama semacam itu di Prancis.

Selain itu, dia mengumumkan pembuatan deskripsi pekerjaan resmi dan kontrak kerja bagi para imam, yang menyediakan kerangka kerja terstruktur untuk pekerjaan mereka.

Retailleau juga menanggapi kekhawatiran tentang Islamofobia di Prancis, dengan mengungkapkan 173 serangan anti-Muslim tercatat tahun lalu.

Namun, dia mengakui jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena kurangnya pelaporan oleh para korban.

Untuk memerangi kejahatan tersebut, pemerintah akan memperkenalkan platform pengaduan baru yang didedikasikan untuk melaporkan insiden Islamofobia.

Imam Muslim yang bekerja di rumah sakit dan militer sekarang akan secara resmi diakui sebagai bagian dari layanan publik, memastikan peran mereka diakui secara resmi dalam lembaga negara.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *