Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kondisi di Gaza Memburuk pada Hari ke-6 Israel Blokade Bantuan



loading…

Warga menunggu untuk menerima bantuan makanan selama Ramadan di Kota Gaza, pada 4 Maret 2025. Foto/Mahmoud Zaki/Xinhua

GAZA – Banyak barang kebutuhan pokok yang tersedia selama beberapa pekan terakhir kini tidak terjangkau atau hanya tersedia dalam jumlah sedikit.

Itu tidak cukup dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih besar yang disebabkan kehancuran dan kerusakan selama beberapa bulan terakhir, dehidrasi yang dipaksakan, kelaparan, dan bencana kelaparan yang sebenarnya dimulai di bagian utara Jalur Gaza selama beberapa bulan terakhir.

“Kami berada di jalan utama bagi banyak truk yang datang dari persimpangan Karem Abu Salem sejak awal gencatan senjata, dan kami dulu dapat melihat truk-truk itu penuh dengan pasokan penting. Sekarang, kami hanya melihat truk-truk kosong diparkir di sekitar Kota Gaza dan di dekat persimpangan selama enam hari,” ungkap laporan jurnalis Al Jazeera.

Banyak barang penting berada di bagian timur Jalur Gaza. Bukan hanya makanan. Rumah sakit berjuang setiap hari untuk menyediakan layanan kesehatan yang layak karena mereka kekurangan banyak pasokan medis yang diperlukan.

Sementara itu, kondisi buruk juga dialami warga Palestina di Tepi Barat.

Tentara Israel dan pemukim ilegal Israel yang menduduki tanah Palestina melakukan 187 pelanggaran terhadap komunitas Badui di Tepi Barat pada bulan Februari, menurut kelompok hak asasi manusia.

Laporan Organisasi untuk Pembelaan Hak-Hak Badui mengatakan serangan dan insiden pelanggaran HAM terjadi di 39 lokasi di Hebron, 18 lokasi di Betlehem, tujuh lokasi di Nablus, 21 lokasi di Jericho dan Lembah Yordan, 33 lokasi di Tubas, 21 lokasi di Ramallah, 21 lokasi di Salfit, 21 lokasi di Qalqilya, dan enam lokasi di Yerusalem Timur.

Insiden-insiden tersebut meliputi perusakan tempat penampungan dan tenda, serangan fisik terhadap warga sipil, pencurian ternak, pembakaran properti dan peralatan pertanian, pembongkaran rumah, perusakan lahan pertanian, pencabutan pohon, dan pembangunan jalan permukiman baru.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *