loading…
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Foto/anadolu
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Kamis mengatakan Israel telah membunuh pemimpin Hamas tersebut dalam pesan yang dikirim kepada rekan-rekannya di seluruh dunia. Militer Israel juga mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Sinwar telah tewas.
Hamas kemudian mengonfirmasi pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan sedang memeriksa kemungkinan pembunuhan itu melalui forensik dan pengujian DNA bahwa pemimpin Hamas tersebut “dihilangkan” selama operasi di Gaza.
Pria berusia 62 tahun itu menjadi pemimpin Hamas pada bulan Agustus, beberapa hari setelah pendahulunya Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel yang dilakukan di Teheran.
Aktivis Mahasiswa yang Sering Masuk Penjara
Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis, di Gaza selatan, pada tahun 1962.
Orang tuanya dipindahkan secara paksa oleh milisi Zionis dari rumah mereka di Askhelon pada tahun 1948 selama Nakba (bencana), ketika 750.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka.
Dia mengambil jurusan studi Arab di Universitas Islam Gaza, tempat ia pertama kali menyukai politik dan aktivisme mahasiswa.
Di universitas itulah, pada tahun 1982, dia ditangkap untuk pertama kalinya oleh otoritas Israel karena terlibat dalam aktivisme anti-pendudukan.
Dia ditangkap kembali tiga tahun kemudian, dan kemudian bertemu Ahmed Yassin, yang kemudian mendirikan Hamas. Yassin membawa Sinwar ke dalam lingkaran dalamnya.