Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kerusuhan yang Langka di China Pecah, Dipicu Protes setelah Seorang Siswa Tewas



loading…

Kerusuhan pecah di China disebabkan protes kematian seorang siswa. Foto/Media Sosial.CNN

BEIJING – Protes kekerasan telah meletus di wilayah barat laut Shaanxi, China setelah kematian seorang remaja laki-laki memicu tuduhan adanya upaya menutup-nutupi oleh pihak berwenang.

Dalam video yang diverifikasi oleh CNN, puluhan pengunjuk rasa terlihat berhadapan dengan tembok polisi antihuru-hara di luar Sekolah Teknik Kejuruan Pucheng, dengan beberapa orang melemparkan tongkat dan benda-benda lain ke arah petugas.

Salah satu pengunjuk rasa terlihat melemparkan alat pemadam kebakaran ke pintu, memecahkan kacanya. Sebagai tanggapan, polisi terlihat secara agresif menangani para demonstran, memukuli beberapa orang dan melemparkan yang lain ke tanah.

Pemicu protes tersebut adalah kematian seorang siswa remaja, yang bermarga Dang dan yang berada di tahun ketiganya di sekolah tersebut. Pihak berwenang setempat di Pucheng mengklaim kematian Dang pada tanggal 2 Januari adalah kecelakaan dan bukan kriminal, tetapi tuduhan telah beredar di media sosial bahwa telah terjadi upaya menutup-nutupi.

Baca Juga: Indonesia Makin Menguat dalam Percaturan Geopolitik

Pihak berwenang China sangat waspada terhadap protes publik di negara tersebut setelah demonstrasi “Buku Putih” yang meluas pada akhir tahun 2022 terhadap kebijakan garis keras Beijing selama pandemi Covid-19.

Video menunjukkan bentrokan keras antara polisi dan pengunjuk rasa di luar sekolah.

Menurut pernyataan dari penyidik yang diunggah di situs web pemerintah daerah Pucheng, Dang “bertengkar secara verbal dan fisik” dengan seorang mahasiswa tahun pertama bermarga Guo karena “mengganggu istirahatnya” di asramanya. Malam itu, seorang pejabat sekolah membantu menyelesaikan pertengkaran tersebut.

Sekitar pukul 3 pagi, mahasiswa lain di asrama Dang pergi ke kamar kecil, di mana ia menemukan bangku kayu di bawah jendela balkon, menurut pernyataan tersebut.

“Jendela geser terbuka, dan kasa logam telah dilepas. Dang telah jatuh dari jendela ke tanah di bawahnya,” katanya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *