Kerusuhan Pecah di India, Dipicu Protes Umat Muslim yang Hendak Mempertahankan Masjid



loading…

Kerusuhan di India pecah karena umat Islam hendak mempertahankan masjid. Foto/X/@Iambakshi

NEW DELHI – Empat orang tewas dan sejumlah lainnya, termasuk 24 polisi dan petugas administrasi, terluka dalam bentrokan kekerasan pada Minggu (25/11/2024) di Sambhal di negara bagian Uttar Pradesh di India .

Kekerasan itu meletus saat pihak berwenang melakukan survei yang diperintahkan pengadilan terhadap masjid abad ke-16 yang menjadi pusat pertempuran hukum atas klaim bahwa masjid itu dibangun di lokasi kuil Hindu.

Warga setempat berkumpul di dekat masjid saat tim survei tiba di lokasi, dengan kerumunan bertambah hingga hampir 1.000 orang. Beberapa orang di kerumunan melemparkan batu ke arah personel polisi yang ditempatkan di lokasi. Massa juga dilaporkan membakar lebih dari sepuluh kendaraan.

Situasi meningkat dengan cepat, dengan laporan yang menunjukkan bahwa pengunjuk rasa bentrok dengan penegak hukum. Polisi menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan kerumunan, sementara beberapa orang dilaporkan melepaskan tembakan, yang mengakibatkan cedera di kedua belah pihak.

Menanggapi kerusuhan tersebut, pejabat setempat memerintahkan penutupan sekolah dan layanan internet di wilayah tersebut untuk mencegah penyebaran informasi yang salah dan untuk mengekang kekerasan lebih lanjut. Pejabat senior polisi mengonfirmasi bahwa pasukan tambahan dikerahkan untuk mengendalikan situasi dan memastikan keselamatan bagi warga.

Meskipun terjadi kerusuhan, pejabat menyelesaikan pemeriksaan lokasi, seperti yang dilaporkan oleh NDTV, dan laporan survei dijadwalkan untuk diserahkan ke pengadilan pada akhir bulan ini.

Ketegangan di Sambhal mulai meningkat minggu lalu ketika survei lokasi pertama dicoba pada 21 November, hanya beberapa jam setelah diperintahkan oleh pengadilan setempat. Aplikasi survei diajukan oleh seorang pendeta kuil setempat yang mengklaim bahwa sebuah kuil Hindu pernah ada di lokasi masjid tersebut sebelum diduga dihancurkan oleh penguasa Muslim untuk membangun Masjid Shahi Jama pada tahun 1526, menurut Indian Express.

Ketika ratusan orang mulai berkumpul di sekitar masjid hari itu, otoritas setempat dilaporkan meminta ulama Muslim untuk mendesak orang-orang agar tetap tenang dan damai.

“Pengaturan yang rumit telah dibuat untuk memastikan perdamaian di distrik tersebut. Sejumlah besar polisi telah dikerahkan di sekitar masjid untuk mencegah kemungkinan terjadinya masalah,” kata kepala polisi setempat kepada media saat itu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *