Kepala WHO Sebut Periode Vaksinasi Polio di Gaza Tidak Mungkin Cukup



loading…

Bayi pengungsi Abdel-Rahman Abu El-Jedian, yang menderita polio, tidur di kamp tenda darurat di Deir al-Balah, bagian tengah Jalur Gaza, 27 Agustus 2024. Foto/AP/Abdel Kareem Hana

JENEWA – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan waktu yang disepakati untuk vaksinasi polio di Gaza “tidak mungkin cukup” untuk mencapai cakupan yang memadai.

Kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah 10 tahun akan dimulai di Gaza pada hari Minggu (1/9/2024) dan akan berlangsung selama tiga hari di setiap zona: Gaza tengah, selatan dan utara, di mana jeda kemanusiaan akan berlangsung selama distribusi.

“Karena ketidakamanan, kerusakan jalan dan infrastruktur, serta pergerakan dan pengungsian penduduk, tiga hari di setiap area tidak mungkin cukup untuk mencapai cakupan yang memadai,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada jumpa pers Jumat.

“Cakupan vaksinasi akan dipantau sepanjang kampanye, dan telah disepakati bahwa vaksinasi akan diperpanjang satu hari, jika diperlukan,” papar Tedros.

Dia menggarisbawahi tim vaksinasi harus dilindungi dan diizinkan untuk melaksanakan kampanye dengan aman, dan mendesak semua pihak memastikan perlindungan mereka, serta fasilitas kesehatan dan anak-anak.

“Jeda kemanusiaan disambut baik, tetapi pada akhirnya, satu-satunya solusi untuk menjaga kesehatan anak-anak Gaza adalah gencatan senjata,” tegas dia.

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di Wilayah Palestina yang Diduduki, mengatakan pada pengarahan PBB sebelumnya pada Jumat bahwa kampanye vaksinasi polio akan memberikan dua tetes vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2) baru kepada lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun.

Peeperkorn mengatakan 1,26 juta dosis vaksin dan 500 pembawa vaksin telah dikirim ke Gaza, sementara 400.000 dosis vaksin tambahan akan segera tiba.

Dia mencatat lebih dari 2.180 petugas kesehatan dan petugas penjangkauan masyarakat telah dilatih untuk memberikan vaksinasi dan memberi tahu masyarakat tentang kampanye tersebut.

“Setidaknya 90% cakupan vaksinasi selama setiap putaran kampanye diperlukan untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio internasional,” tegas dia.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *