Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kematian Mendadak Jenderal Xu Qiliang Soroti Isu Internal Militer China



loading…

Petinggi militer China, Jenderal Xu Qiliang, meninggal mendadak di tengah isu pembersihan politik. Foto/Handout via South China Morning Post

JAKARTA – Kepemimpinan militer China menghadapi gejolak menyusul kematian Jenderal Xu Qiliang, tokoh kunci dalam modernisasi pertahanan dan strategis militer terpercaya Presiden Xi Jinping. Kepergiannya yang mendadak telah memicu spekulasi mengenai pembersihan politik, korupsi, dan ketidakstabilan di dalam angkatan bersenjata China.

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa Xu Qiliang, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat dan sosok penting dalam kepemimpinan militer China, meninggal di Beijing pada 2 Juni dalam usia 75 tahun. Namun, seorang jurnalis mengungkapkan di media sosial X bahwa Xu sebenarnya meninggal pada 28 Mei dini hari waktu setempat.

Mengutip dari Mekong News, Kamis (19/6/2025), Partai Komunis China (CCP) diduga menahan pengumuman itu selama beberapa hari, dan hanya merilis berita tersebut setelah menyelesaikan manuver politik internal. Tanggal resmi kematian kemungkinan telah diubah, yang menunjukkan implikasi politik yang lebih dalam.

Baca Juga: Misteri Xi Jinping Pecat 2 Jenderal Komandan Pasukan Nuklir China

Xu, sekutu dekat Xi Jinping, memainkan peran penting dalam reformasi militer, khususnya dalam restrukturisasi Pasukan Roket dan Angkatan Udara. Pengaruhnya berlangsung selama satu dekade, menjadikannya salah satu penasihat paling dipercaya Xi.

Sejumlah laporan menunjukkan bahwa Xu sangat terpengaruh oleh pembersihan besar-besaran di dalam jajaran militer China, yang menyebabkan pemecatan banyak perwira tinggi.

Tekanan dari penindakan politik dan penyelidikan korupsi dilaporkan memberikan beban besar pada kesehatannya. Kematian Xu menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan di dalam militer China dan restrukturisasi kepemimpinan yang sedang berlangsung di bawah Xi.

Menurut jurnalis tersebut, Xu Qiliang memainkan peran krusial dalam mendorong reformasi militer China bersama Xi Jinping. Dia berperan penting dalam reorganisasi cabang-cabang utama seperti Pasukan Roket dan Angkatan Udara, memperkuat kapabilitas strategis China. Dari tahun 2012 hingga 2022, Xu memegang posisi militer tertinggi yang paling dekat dengan Xi, berperan sebagai arsitek utama modernisasi pertahanan.

Baca Juga: Parahnya Korupsi Militer China: Rudal-rudal Diisi Air, Bukan Bahan Bakar



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *