Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kelelahan Psikologis dan Putus Asa Tak Bisa Kalahkan Hamas, Banyak Tentara Israel Pilih Bunuh Diri



loading…

Kelelahan psikologis dan putus asa tak bisa kalahkan Hamas, banyak tentara Israel pilih bunuh diri. Foto/X

GAZA – Tentara Israel bergulat dengan kelelahan psikologis dan fisik yang parah setelah pertempuran berkepanjangan di Jalur Gaza yang terkepung, sejak Israel melancarkan perang genosida pada Oktober 2023. Itu memicu tren peningkatan bunuh diri di kalangan tentara Israel.

Laporan dari situs berita Walla Israel menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus bunuh diri di kalangan tentara, yang disebabkan oleh stres berat yang terkait dengan operasi ini.

Menurut data militer yang dikutip dalam laporan tersebut, beberapa tentara telah bertempur selama lebih dari 300 hari tanpa jeda. Jumlah kasus bunuh diri yang tercatat pada tahun 2024 meningkat secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 38 kasus dilaporkan, termasuk 28 kasus yang terjadi setelah genosida di Gaza.

Sebaliknya, hanya 14 kasus bunuh diri yang tercatat pada tahun 2022, dan hanya 11 kasus pada tahun 2011, menyoroti peningkatan yang mengkhawatirkan hampir empat kali lipat hanya dalam dua tahun.

Peningkatan kasus bunuh diri ini terkait dengan mobilisasi tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, melebihi 300.000 orang, banyak di antaranya telah mengalami kekerasan ekstrem dan tekanan psikologis kronis akibat kontribusi mereka dalam operasi militer di Gaza.

Baca Juga: Antisipasi Diserang Israel Lagi, Parlemen Iran Sepakat Tingkatkan Anggaran Militer



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *