Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kedubes China di Jakarta Protes karena Warganya Jadi Korban Pemerasan



loading…

Kedubes China di Jakarta protes karena warganya jadi korban pemerasan. Foto/Freepik

JAKARTA – Kedutaan Besar China di Indonesia memprotes karena 44 warganya menjadi korban pemerasan.

Itu tertuang dalam surat yang dikirim Kedubes China kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Indonesia,Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika, dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Dijelaskan dalam surat yang beredar luas di media sosial tertanggal 21 Januari 2025 itu, Kedubes China mengaku telah menyelesaikan 44 kasus pemerasan di Bandara Indonesia Jakarta atau Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) antara Februari 2024 hingga Januari 2025.

Surat itu muncul setelah viral di media sosial di mana banyak warga negara asing (WNA) China mengunggah konten menyelipkan uang Rp 500 ribu dalam paspor untuk memperlancar masuk di Bandara Soekarno Hatta.

Baca Juga: Drama dan Strategi Hamas Menata Diri

“Tahun lalu, dengan bantuan Bagian Konsuler Kementerian yang terhormat, Kedutaan Besar China menyelesaikan kontak dan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Bandara Internasional Jakarta dan menyelesaikan sedikitnya 44 kasus pemerasan, dengan total uang sekitar Rp 32.750.000 yang dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara China,” kata demikian tertulis dalam surat dengan nomor 114-25 yang viral di X.

Bahkan, kasus pemerasan tersebut disebut hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kasus pemerasan, karena masih banyak warga negaranya yang tidak mengajukan pengaduan.

Sebagai solusi, Kedubes China meminta untuk diberi peringatan untuk “Dilarang memberi tip”, “Silakan lapor jika terjadi pemerasan” juga ditulis dalam bahasa Mandarin, Indonesia, dan Inggris serta dapat dipasang di tempat pemeriksaan imigrasi.

Kedubes China menginginkan Pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan perintah larangan memberi tip dapat dikeluarkan kepada agen-agen perjalanan dari China. “Dan perintah larangan memberi tip dapat dikeluarkan kepada agen perjalanan China sehingga mereka tidak akan menyarankan pelancong Tiongkok untuk menyuap petugas imigrasi,” demikian ungkap Kedubes China.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *