Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kasus Pencucian Uang Rp285,9 T, Hukuman Bui Seumur Hidup Miliarder Truong My Lan Dipangkas Jadi 30 Tahun



loading…

Hukuman penjara sumur hidup untuk miliarder Vietnam Truong My Lan dipangkas menjadi 30 tahun dalam kasus pencucian uang senilai Rp285,9 triliun. Foto/baohaiduong.vn

HO CHI MINH CITY Truon My Lan, miliarder Vietnam yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pencucian uang senilai USD17 miliar (lebih dari Rp285,9 triliun) mendapat pengurangan hukuman menjadi 30 tahun.

Pengurangan hukuman itu diberikan setelah dia mengajukan banding hari ini (21/4/2025) setelah dia mengklaim apa yang terjadi adalah “sebuah kecelakaan”.

Meski hukuman sang ratu properti tersebut dipangkas jadi 30 tahun penjara, hukuman matinya dalam kasus lain—yakni pencurian uang dari Saigon Commercial Bank (SCB) dan penipuan senilai USD27 miliar (lebih dari Rp454,1 triliun)—tetap berlaku.

Truon My Lan kalah dalam gugatan terhadap hukuman mati tersebut, di mana dia dinyatakan bersalah pada bulan April tahun lalu.

Pengadilan banding atas hukuman mati memutuskan tidak ada dasar untuk mengurangi hukumannya, tetapi mengatakan dia masih bisa terhindar dari hukuman mati jika dia mengembalikan tiga perempat dari aset yang dicuri.

Empat bulan kemudian, pengadilan banding di Kota Ho Chi Minh hari ini memutuskan bahwa hukuman seumur hidup yang dijatuhkan kepadanya atas tiga kejahatan selama persidangan kedua pada bulan Oktober akan dikurangi menjadi 30 tahun.

“Lan memainkan peran utama…(tetapi) kami juga mempertimbangkan jumlah uang yang telah dihabiskan Lan untuk mengatasi konsekuensinya,” kata hakim Pham Cong Muoi setelah diskusi sebelumnya dalam banding tentang bagaimana asetnya dapat digunakan untuk memberi kompensasi kepada korban kejahatannya, seperti dikutip AFP.

Dalam kata-kata terakhirnya di hadapan pengadilan minggu lalu, Lan menggambarkan apa yang terjadi sebagai “sebuah kecelakaan”.

“Sejak dipenjara, saya telah berusaha sebaik mungkin…untuk mencari solusi terbaik untuk (menangani) proyek dan properti saya,” katanya seperti dikutip oleh media pemerintah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *