Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kapal Induk Nuklir Prancis Menuju Jepang Sebagai Pesan untuk China



loading…

Kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle Prancis sedang bersiap menuju Jepang untuk pertama kalinya. Para pakar sebut kehadirannya akan menjadi pesan untuk China. Foto/Angkatan Laut Prancis

TOKYO Kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle milik Prancis sedang bersiap menuju Jepang untuk pertama kalinya.

Menurut para pakar, pengiriman kapal itu sebagai pesan yang ditujukan kepada China sebagai musuh, dan juga kepada negara-negara Asia sekutu Barat.

“Pesan di balik pengerahan pasukan Prancis terbaru ini tidak hanya ditujukan pada satu negara, meskipun prioritasnya kemungkinan besar adalah China, tetapi juga negara-negara lain,” kata Garren Mulloy, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunka, kepada This Week in Asia, Selasa (12/11/2024).

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Prancis mengumumkan bahwa kapal induk dan satuan tugasnya termasuk sayap udara dan kapal perang melakukan latihan di Laut Mediterania setelah perbaikan selama empat bulan.

Menurut laporan Naval News pada 1 November, seorang perwira senior Prancis menyatakan bahwa kelompok kapal induk tersebut akan segera memulai misi selama beberapa bulan yang diberi nama Clemenceau 25, yang meliputi wilayah Mediterania timur, Laut Merah, Samudra Hindia, dan Asia Tenggara.

Publikasi tersebut melaporkan bahwa pengerahan kapal Charles de Gaulle dan kelompok tempurnya akan mencakup kunjungan pelabuhan ke Filipina dan Jepang.

Kelompok tempur tersebut diharapkan akan menampilkan kapal induk Charles de Gaulle, sebuah kapal perusak pertahanan udara, dua fregat, sebuah kapal selam serang bertenaga nuklir, dan sebuah kapal logistik.

Sedangkan sayap udaranya kemungkinan akan terdiri dari 24 pesawat tempur Rafale Marine, empat helikopter, dan dua pesawat peringatan dini.

Misi itu kemungkinan akan mencakup latihan gabungan dengan Angkatan Laut India dan latihan bersama beberapa mitra Pasifik, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, dan Jepang.

Pejabat militer Prancis yang tidak disebutkan namanya, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan kepada Naval News bahwa misi tersebut tidak menetapkan “batas apa pun untuk imajinasinya” dan bermaksud untuk “berlatih sejauh dan serealistis mungkin.”

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *