Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kalah Berperang dengan Hamas, tapi Israel Harus Keluarkan Rp1.102 Triliun untuk Perang Gaza



loading…

Israel gagal mengalahkan Hamas meski sudah mengeluarkan banyak uang. Foto/X/@mhdksafa

GAZA – Dampak ekonomi perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza mencapai sekitar 250 miliar shekel (USD67,57 miliar) atau setara Rp 1.102 triliun pada akhir tahun 2024.

Padahal, tentara Zionis gagal mengalahkan Hamas. Mereka juga tak mampu membebaskan para sandera.

Surat kabar bisnis Israel Calcalist merilis angka tersebut pada hari Jumat yang mencerminkan perkiraan oleh Bank Israel dan mencakup biaya militer langsung, pengeluaran sipil, dan kerugian pendapatan, tetapi bukan dampak finansial sepenuhnya.

Laporan tersebut menggambarkan biaya tersebut sebagai “beban berat” dan mengkritik “kegagalan” upaya perang, dengan menyoroti perlunya peningkatan substansial dalam anggaran pertahanan Israel selama dekade berikutnya.

Ketegangan anggaran telah memicu diskusi di Israel, khususnya mengenai realokasi pendapatan dari sumber daya gas alam di Mediterania, yang awalnya ditujukan untuk perawatan kesehatan dan pendidikan tetapi sekarang tampaknya dialokasikan untuk pengeluaran pertahanan.

Baca Juga: Indonesia Makin Menguat dalam Percaturan Geopolitik

Laporan tersebut juga menyebutkan rekomendasi terbaru dari Komite Nagel, yang menyarankan tambahan 275 miliar shekel (USD74 miliar) untuk pertahanan selama dekade berikutnya dengan peningkatan tahunan sebesar 27,5 miliar shekel (USD7 miliar).

Komite mengusulkan untuk memperkuat sistem pertahanan udara berlapis-lapis Israel, termasuk Iron Dome dan sistem laser yang baru beroperasi di samping memperkuat perbatasan Lembah Yordan dengan penghalang yang dijaga ketat.

Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 46.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut telah menghancurkan daerah kantong itu dan risiko kelaparan meluas.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *