Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jurnalis Inggris Sebut Pakistan sebagai Pemenang dalam Perang dengan India



loading…

Jurnalis Inggris sebut Pakistan sebagai pemenang dalam Perang dengan India. Foto/X/@NadeemfParacha

ISLAMABAD – Jurnalis senior Inggris Anbarasan Ethirajan telah menyatakan Pakistan sebagai pemenang dan India sebagai pihak yang kalah dalam pertikaian militer terkini antara kedua negara berkekuatan nuklir Asia Selatan tersebut.

Analisisnya menyoroti akibat dari konfrontasi berisiko tinggi tersebut dan upaya mediasi internasional yang membantu meredakan ketegangan.

Menurut Ethirajan, bentrokan besar antara India dan Pakistan berhasil dihindari, sebagian besar berkat intervensi diplomatik oleh Amerika Serikat, yang sekali lagi memainkan peran mediasi penting antara kedua rival bersejarah tersebut.

Dalam penilaiannya, India gagal melakukan aksi militer yang tegas, sementara angkatan bersenjata Pakistan berhasil melawan agresi India, muncul sebagai kekuatan dominan di mata pengamat domestik dan internasional. Publik Pakistan, katanya, tampak bersatu dalam mendukung militer, yang memperkuat posisi Islamabad.

Setelah gencatan senjata, kedua negara kemungkinan menghitung ulang keuntungan dan kerugian strategis mereka. Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump mungkin sekali lagi mencoba menampilkan dirinya sebagai pembawa perdamaian global, dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio berpotensi mengklaim keberhasilan diplomatik besar pertamanya.

Apa Penyebab Pakistan Jadi Pemenang dalam Perang dengan India?

1. Pakistan sebagai Pemenang karena Dukungan Nasional

Ethirajan menambahkan bahwa militer Pakistan sekarang dapat dengan percaya diri menunjukkan kepada negaranya bagaimana mereka menggagalkan agresi India, setelah menegaskan kembali dirinya sebagai kekuatan pemenang dengan dukungan nasional.

“Militer Pakistan dapat memberi tahu rakyatnya bagaimana mereka berhasil menggagalkan apa yang mereka sebut agresi India. Dengan kata lain, mereka adalah pemenang lain di sini karena negara mendukung mereka,” kata Ethirajan, dilansir BBC.

Sebaliknya, India mungkin berpendapat bahwa meskipun Pakistan memiliki pencegah nuklir, mereka masih melakukan serangan terhadap apa yang mereka duga sebagai lokasi infrastruktur teroris di wilayah Pakistan.

Baca Juga: Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?

2. India Mengakui Kekuatan Pakistan Meski Memiliki Senjata Baru

Namun, realisasi yang lebih luas di New Delhi, menurut Ethirajan, mungkin adalah bahwa kekuatan udara Pakistan melampaui harapan, dan meskipun miliaran dihabiskan untuk memperoleh senjata baru, India gagal memberikan pukulan yang menentukan.

“Secara keseluruhan, Delhi mungkin juga menyadari bahwa kekuatan udara rival berat mereka mungkin lebih dari sekadar tandingan, dan mereka gagal mendaratkan pukulan telak yang mereka cari, meskipun telah menghabiskan miliaran dolar untuk senjata baru,” ujar Ethirajan.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *