Jokowi Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi OCCRP, Begini Sorotan Media Asing



loading…

Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 Indonesia, masuk daftar finalis tokoh dunia terkorup versi lembaga Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Foto/SINDOnews.com

JAKARTA Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 Indonesia, telah masuk daftar finalis tokoh dunia terkorup versi lembaga Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Predikat negatif ini menjadikan mantan pemimpin Indonesia tersebut berada dalam sorotan media asing.

Media yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), menulis laporan berjudul “Indonesia’s Widodo Slams Baselass Report Listing Him as Leading Corruption Enabler”. Laporan ini memuat respons Jokowi atas data OCCRP, yang mana dia minta bukti atas apa yang dituduhkan tersebut.

Jokowi berpendapat tuduhan itu merupakan framing jahat terhadap dirinya.

Dalam laporannya, SCMP tidak menekankan maksud pembuktian seperti yang diminta Jokowi. Sebaliknya, media itu mengutip para analis yang menilai pemberantasan korupsi di Indonesia memburuk selama kepemimpinan Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga dianggap memainkan intrik untuk mempertahankan pengaruh politiknya meski telah lengser.

“Kepemimpinannya telah dirusak oleh kekhawatiran karena lembaga antikorupsi yang melemah, peradilan dan sistem demokrasi juga mengalami kemunduran signifikan. Kritik menyebut dengan situasi itu memungkinkan bagi Jokowi untuk mempertahankan pengaruh politik dirinya dan keluarga,” tulis SCMP.

Laporan itu juga menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2023 yang mengubah syarat calon presiden dan calon wakil presiden, yang memuluskan putra Jokowi; Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilu 2024.

Media yang berbasis di Australia, The Australian, menulis judul “Indonesian Former President Joko Widodo Among World’s Most Corrupt Leaders” dalam laporannya baru-baru ini.

Media ini, dalam laporannya, menganalisi pembiaran Jokowi dalam pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga anti-korupsi yang penting di negara ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *