Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jenderal Tertinggi AS Akui Tak Gunakan Bom GBU-57 di Situs Nuklir Isfahan Iran karena Tak Efektif



loading…

Jenderal tertinggi militer AS Dan Caine akui pasukannya tidak menggunakan bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Isfahan, Iran. Foto/Planet Labs

WASHINGTON – Jenderal tertinggi militer Amerika Serikat (AS), Dan Caine, mengakui pasukannya tidak menggunakan bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Isfahan, Iran, akhir pekan lalu. Alasannya, bom itu tidak akan efektif mengingat lokasi target sangat dalam di bawah tanah.

Pengakuan Jenderal Caine disampaikan kepada Parlemen dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis, sebagaimana dilaporkan CNN, Minggu (29/6/2025). Caine saat ini menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Pengakuannya, yang diungkap oleh tiga orang yang mendengar pernyataannya dan orang keempat yang diberi pengarahan, adalah penjelasan pertama yang diketahui tentang mengapa militer AS tidak menggunakan bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) tersebut terhadap situs Isfahan di Iran tengah.

Baca Juga: Ini Kata-kata Pilot AS saat Jet Siluman B-2 Jatuhkan Bom GBU-57 di Situs Nuklir Iran

Para pejabat AS yakin struktur bawah tanah Isfahan menampung hampir 60% dari persediaan uranium yang diperkaya Iran, yang akan dibutuhkan Iran untuk memproduksi senjata nuklir.

Pesawat pengebom B2 AS menjatuhkan lebih dari selusin bom Bunker Buster GBU-57 di situs nuklir Fordow dan Natanz milik Iran. Namun, situs Isfahan hanya diserang oleh rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam AS.

Pengarahan rahasia kepada para anggota Parlemen dilakukan oleh Caine, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Direktur CIA John Ratcliffe.

Seorang juru bicara Caine menolak berkomentar, dengan menyatakan bahwa dia tidak dapat mengomentari pengarahan rahasia sang jenderal kepada Kongres.

Selama pengarahan, Ratcliffe memberi tahu anggota Parlemen bahwa komunitas intelijen AS menilai mayoritas bahan nuklir Iran yang diperkaya dikubur di Isfahan dan Fordow, menurut seorang pejabat AS.

Senator Partai Demokrat Chris Murphy memberi tahu CNN pada Kamis malam setelah menerima pengarahan, “Beberapa kemampuan Iran sangat tersembunyi di bawah tanah sehingga kita tidak akan pernah bisa menjangkaunya. Jadi mereka memiliki kemampuan untuk memindahkan banyak dari apa yang telah disimpan ke area yang tidak dapat dijangkau oleh kapasitas pengeboman Amerika.”

Penilaian awal yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA) sehari setelah serangan AS mengatakan serangan itu tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara itu, termasuk uranium yang diperkaya, dan kemungkinan hanya menunda program selama beberapa bulan, imbuh laporan CNN.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *