Jenderal Polandia Ancam Mengebom Kota Lahir Putin St Petersburg



loading…

Jenderal Rajmund Andrzejczak, mantan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Polandia, ancam mengebom kota lahir Presiden Rusia Vladimir Putin St Petersburg. Foto/X @front_ukrainian

WARSAWA – Seorang jenderal Polandia telah mengancam akan mengebom Saint (St) Petersburg, kota kelahiran Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan serangan jarak jauh.

Jenderal Rajmund Andrzejczak, mantan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Polandia, mengatakan militer negaranya dan sekutu akan langsung melancarkan serangan jarak jauh ke St Petersburg jika Rusia menyerang negara garis depan NATO mana pun.

Berbicara di konferensi Defending Baltics di Vilnius, Lithuania, Andrzejczak—yang memimpin militer Polandia dari 2018 hingga 2023—memperingatkan bahwa kemenangan Rusia di Ukraina dapat memiliki implikasi keamanan yang serius bagi blok NATO pimpinan Amerika Serikat (AS), terutama bagi negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.

“Setelah kemenangan Rusia di Ukraina, kami akan memiliki divisi Rusia di Lviv, satu di Brest, dan satu di Grodno,” katanya, seperti dikutip dari Bild, Minggu (13/10/2024), mengacu pada kota-kota Ukraina dan Belarusia paling barat.

Dia menambahkan bahwa dalam skenario tersebut, Polandia dan Lithuania akan secara efektif dikepung oleh pasukan Rusia.

Mengingat hal itu, Andrzejczak mengatakan bahwa Rusia harus dicegah dari potensi menyerang.

“Jika mereka menyerang bahkan satu inci pun wilayah Lithuania, respons akan segera datang. Bukan pada hari pertama, tetapi pada menit pertama. Kami akan menyerang semua target strategis dalam radius 300 km. Kami akan menyerang St Petersburg secara langsung,” katanya.

Menurut sang jenderal, Polandia harus mengambil inisiatif dalam menghalau Moskow.

“Rusia harus menyadari bahwa serangan terhadap Polandia atau negara-negara Baltik juga akan berarti akhir baginya. Itulah satu-satunya cara untuk menghalau Kremlin dari agresi semacam itu. Untuk tujuan itu, Polandia saat ini membeli 800 rudal dengan jangkauan 900 km,” ungkapnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menolak gagasan bahwa Moskow memiliki rencana untuk menyerang NATO, menyebut spekulasi tersebut “omong kosong” yang ditujukan untuk menakut-nakuti dan mencuci otak khalayak Barat.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *