Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jenderal Pasukan Khusus Rusia Serukan Mobilisasi Beberapa Juta Tentara untuk Habisi Eropa



loading…

Mayor Jenderal Apti Alaudinov, perwira Rusia yang menjadi komandan Pasukan Khusus Akhmat Chechnya, serukan mobilisasi beberapa juta tentara untuk menghabisi Uni Eropa. Foto/Alexander Reka/TASS

MOSKOW – Mayor Jenderal Apti Alaudinov, seorang perwira Rusia yang menjadi komandan Pasukan Khusus Akhmat Chechnya, menyerukan mobilisasi beberapa juta tentara untuk menghabisi Uni Eropa.

Seruan itu muncul sebagai respons atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa dia tidak mengesampingkan kemungkinan pengerahan tentara Uni Eropa ke Ukraina setelah kesepakatan damai disetujui.

“Kami adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab historis yang besar,” kata Alaudinov dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.

“Jika situasi seperti itu muncul, kita seharusnya sudah memikirkan mobilisasi umum, mengumpulkan pasukan sekitar beberapa juta orang dan menempatkan mereka [orang Eropa] dalam posisi yang tidak akan pernah bisa mereka hindari. Dan setelah mereka ingin berselisih dengan kita, Eropa dan sebagian besar negara Eropa akan lenyap,” paparnya.

Andrei Kartapolov, Ketua Komite Pertahanan Duma Rusia, mengatakan bahwa komandan pasukan khusus itu hanya mengungkapkan pendapat pribadinya. Menurutnya tidak perlu memobilisasi umum tentara untuk saat ini.

Pasukan Khusus Akhmat dikenal sebagai Kadyrovitas—nama yang diambil dari Ramzan Kadyrov, kepala Republik Chechnya dan pendukung setia perang Rusia. Laporan media-media Barat menyebut Pasukan Khusus Akhmat sebenarnya adalah organisasi paramiliter.

“Alaudinov kemungkinan mengintensifkan narasi palsu tentang kemenangan Rusia yang tak terelakkan untuk menakut-nakuti Amerika Serikat dan Eropa agar membuat konsesi atas kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina pada saat Amerika telah sangat membatasi dukungannya untuk Ukraina,” kata Institute for the Study of War (ISW) dalam analisisnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga memerintahkan peningkatan jumlah angkatan bersenjata negaranya menjadi 2,38 juta orang, dengan 1,5 juta tentara aktif, pada September 2024 lalu.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memuji apa yang dia sebut “langkah maju bersejarah” Uni Eropa saat dia berbicara kepada para pemimpin setelah blok tersebut mendukung langkah-langkah untuk membebaskan ratusan miliar euro untuk keamanan.

Starmer, seperti dikutip The Mirror, Minggu (9/3/2025), juga menyambut baik prospek perundingan minggu depan di Arab Saudi setelah perundingan tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui panggilan telepon dengan Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan para pemimpin Kanada, Turki, Norwegia, dan Islandia.

Saat menyampaikan hasil panggilan telepon Starmer, juru bicara Downing Street mengatakan: “Perdana Menteri memuji kemajuan yang telah dicapai Uni Eropa di Dewan Eropa kemarin, dengan mengatakan bahwa itu adalah langkah maju yang bersejarah dan tanda lain bahwa Eropa telah melangkah maju.”

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *