loading…
Iran bidik situs nuklir Dimona milik Israel sebagai target serangan jika fasilitas nuklir Teheran diserang. Foto/Moshe Shai/Flash90
Brigadir Jenderal Ebrahim Rostami, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Komisi Pengembangan dan Peralatan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), membanggakan kemampuan militer dan program nuklir Iran.
“Mereka yang dapat memperkaya uranium hingga 60% pasti akan mampu melampaui itu,” katanya, mengisyaratkan potensi kemampuan nuklir Iran.
Dia lebih lanjut mengancam bahwa setiap serangan Israel terhadap situs nuklir atau kepentingan nasional Iran akan direspons dengan serangan terhadap reaktor nuklir Dimona.
Rostami juga menyinggung konfrontasi proksi Iran yang sedang berlangsung dengan Israel.”Agen kami saat ini terlibat dalam pertempuran,” katanya dalam wawancara dengan kantor berita Didban.
Terkait seruan para anggota Parlemen agar Iran mengubah doktrin militer non-nuklir, jenderal tersebut mendukung tetapi mengatakan para anggota Parlemen tidak menyadari beberapa aspek.
“Karena melibatkan informasi yang sangat rahasia dan sangat rahasia,” katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (17/10/2024).
Dia juga mengeklaim baha Iran memiliki senjata rahasia yang lebih kuat daripada bom nuklir, dengan mengisyaratkan bahwa senjata itu telah dikerahkan di masa lalu sembari mengingat serangan terhadap kapal tanker minyak di Uni Emirat Arab pada tahun 2019.
“Ketika [Donald] Trump ingin mengurangi ekspor minyak kami, ada sejumlah operasi taktis,” klaim Rostami.
“Saya tidak akan mengatakan siapa yang melakukannya, tetapi lima kapal tanker meledak di pelabuhan Fujairah yang dijaga ketat. Mereka bahkan tidak tahu dari mana serangan itu berasal. Mereka bahkan mengajukan pengaduan ke PBB. Uni Emirat Arab menuduh kami, tetapi tidak dapat memberikan bukti. Ini adalah beberapa contoh yang dapat saya sebutkan,” paparnya.