Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera



loading…

Orang-orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di dekat Kantor Perdana Menteri Israel di Yerusalem pada 19 Maret 2025. Foto/Xinhua/Chen Junqing

KAIRO – Mesir pada Kamis (27/3) menerima sinyal positif dari pihak Israel mengenai proposal Kairo baru-baru ini terkait pembebasan lima warga Israel yang disandera Hamas setiap pekan dan pemberlakuan gencatan senjata 40 hari di Jalur Gaza.

Kabar itu diungkap dua narasumber keamanan yang memiliki informasi tersebut kepada Xinhua.

Sebelumnya pada pekan ini, Mesir mengajukan proposal baru kepada Hamas dan Israel dengan tujuan memulihkan gencatan senjata di Gaza.

Hamas segera menyetujui proposal tersebut, sedangkan Israel pada awalnya menunda respons.

“Setelah menerima sinyal persetujuan dari Israel, Mesir mengirimkan satu delegasi ke Qatar dan satu delegasi lagi ke Israel untuk menetapkan peta jalan bagi implementasi proposal tersebut, yang bertujuan membebaskan lima warga Israel yang disandera Hamas setiap pekan serta gencatan senjata selama 40 hari,” imbuh narasumber tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Di hadapan mediator Qatar, delegasi Mesir akan mendiskusikan mekanisme untuk mengimplementasikan proposal Mesir tersebut dengan pihak Israel dan Palestina,” ungkap narasumber.

Berdasarkan proposal tersebut, setelah pembebasan kelompok pertama warga Israel yang disandera, Israel akan membuka perlintasan Rafah untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dan unit-unit rumah bergerak, serta untuk mengevakuasi para korban luka.

Salah satu narasumber mengindikasikan gencatan senjata kemungkinan akan diumumkan paling cepat pada Minggu (30/3), tetapi tidak mengonfirmasi apakah gencatan senjata akan diberlakukan pada hari itu juga.

Kesepakatan gencatan senjata bertahap antara Israel dan Hamas dimulai pada 19 Januari, setelah aksi militer Israel yang intens di Gaza berjalan selama 15 bulan.

Tahap pertama dari kesepakatan itu mencakup pembebasan 33 sandera dari Gaza dan sekitar 2.000 warga Palestina dari penjara Israel.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *