Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Rebut Pengelolaan Masjid Ibrahimi dari Otoritas Palestina



loading…

Tentara Israel menutup Masjid Ibrahimi di kota Hebron, yang terletak di Tepi Barat pada 3 Oktober 2024. Foto/Mamoun Wazwaz/Anadolu Agency

TEL AVIV – Otoritas kolonial Israel memberi tahu administrasi Masjid Ibrahimi di Hebron, sebelah selatan Tepi Barat, bahwa pengelolaannya telah dialihkan dari Kementerian Wakaf Otoritas Palestina ke Otoritas Perencanaan Sipil Israel.

Quds Press melaporkan, berdasarkan keputusan tersebut, pekerjaan akan dilanjutkan pada atap area yang disebut sebagai “halaman” di dalam Masjid Ibrahimi.

Pemukim Yahudi mendirikan tenda di halaman tersebut 20 tahun lalu, yang menetapkannya sebagai tempat ibadah, dan tetap berada di sana sejak saat itu.

Mereka telah menyerukan agar area tersebut diberi atap permanen untuk mengubahnya menjadi ruang doa khusus.

Pasukan Israel mulai membangun atap di atas halaman tersebut pada 9 Juli tahun lalu tetapi menghentikan pekerjaan tersebut dua hari kemudian setelah protes publik di Hebron, yang meliputi aksi duduk dan demonstrasi.

Kementerian Wakaf Palestina menolak keputusan Israel tersebut, yang menegaskan kewenangannya atas Masjid Ibrahimi.

Hamas mengecam keputusan tersebut, menyebutnya sebagai, “Serangan terang-terangan terhadap status Masjid Ibrahimi dan pelanggaran serius dalam serangkaian serangan yang sedang berlangsung terhadap tempat-tempat suci Islam.”

Dalam pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Hamas mencatat keputusan tersebut bertepatan dengan peringatan 31 tahun pembantaian di Masjid Ibrahimi, mengungkap apa yang digambarkannya sebagai, “Niat sebenarnya dari pendudukan untuk melanjutkan upaya Yahudisasinya, memecah belah masjid, dan memperketat kendalinya atas masjid tersebut.”

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *