Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Pancing dan Bunuh 102 Warga Palestina Pencari Bantuan dalam 8 Hari di Gaza



loading…

Warga melihat korban serangan Israel di pusat bantuan di Gaza. Foto/instagram

TEL AVIV – Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan “kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi”. Kantor media itu mengatakan Israel telah memikat warga Palestina yang kelaparan ke pusat distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat (AS) dan kemudian menembaki mereka.

Jumlah korban tewas hari ini, 27 orang, menjadikan jumlah pencari bantuan yang tewas di lokasi bantuan di provinsi Rafah dan yang disebut Koridor Netzarim sejak Yayasan Bantuan Gaza mulai beroperasi di daerah kantong itu pada 27 Mei menjadi 102 orang, dengan 490 orang lainnya terluka.

“Pusat distribusi ‘bantuan’ yang disebut, yang terletak di zona merah yang terbuka dan berbahaya di bawah kendali tentara pendudukan, telah berubah menjadi pertumpahan darah massal, memikat warga sipil yang kelaparan ke sana sebagai akibat dari kelaparan yang melumpuhkan dan pengepungan yang semakin ketat,” ungkap pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

“Mereka kemudian ditembak dengan sengaja dan dingin, dalam adegan yang melambangkan kedengkian proyek tersebut dan mengungkap tujuan sebenarnya,” imbuh dia.

Kantor Media meminta “Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan, dan organisasi hak asasi manusia untuk memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka, mengambil tindakan segera, dan memberikan tekanan dengan menggunakan semua cara yang tersedia untuk membuka penyeberangan resmi tanpa campur tangan atau syarat dari pendudukan.”

“Situasi yang sama terjadi seperti dalam beberapa hari terakhir. Warga Palestina bergerak menuju titik distribusi ini, di Rafah, untuk mengumpulkan makanan. Kami mendengar dari para saksi bahwa terjadi kekacauan. Tidak ada proses. Tidak ada sistem,” ungkap kantor media Gaza.

Kantor media Gaza menambahkan, “Anda hanya perlu berlari terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan makanan. Pasukan Israel melepaskan tembakan secara acak, menembaki warga Palestina … menggunakan quadcopter dan peluru tajam.”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *